Belasan Warga Demo Tuntut Prabowo Lepaskan Lahan di Aceh

Belasan warga di Banda Aceh berunjuk rasa minta tanah yang dikuasai Prabowo Subianto dikembalikan ke warga pada Sabtu, 23 Februari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Belasan warga mengatasnamakan Aliansi Gayo Merdeka menyebut lahan Prabowo Subianto di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah diduga telah menyerobot tanah adat.

Jokowi Bakal Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk dalam RAPBN 2025

Dugaan penyerobotan itu dilakukan oleh PT Tusam Hutani Lestari yang memiliki luas lahan 97.300 hektare, sehingga masyarakat di sana tidak mendapat tanah.

Koordinator lapangan Gayo Merdeka Muhammaddiansyah meminta agar Prabowo melepaskan seluruh tanah itu kepada masyarakat Gayo yang meliputi Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Prabowo Bertemu Cak Imin, PAN: Jangan Langsung Artikan PKB Sudah Pasti Gabung

Menurut dia, penguasaan tanah oleh Prabowo di Gayo dengan izin Hutan Tanaman Industri yang dikuasai oleh PT THL merupakan salah satu penyebab terhambatnya kemajuan ekonomi rakyat.

"Penguasaan tanah ini berbuntut penderitaan dan kemiskinan rakyat. Dan atas dasar kemanusiaan, Kami Gayo Merdeka mengecam keras tindakan tersebut," kata Muhammadiansyah usai menggelar aksi di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Sabtu 23 Februari 2019.

Pak Prabowo, Jangan Lupa Janjinya Bikin Indonesia Produksi Mobil dan Motor Sendiri

Prabowo, kata dia, harus mengembalikan tanah tersebut kepada rakyat. Kemudian PT THL diminta untuk tidak beroperasi lagi di Aceh Tengah. Menurutnya, perusahaan itu juga telah mengkapling tanah untuk dijual kepada warga.

"Lahan itu sudah dijual ke masyarakat tapi kepemilikannya tidak jelas. Apalagi pinus ini sudah dimiliki orang asing," sebutnya.

Kepala Bagian Perencanaan dan Administrasi Umum PT Tusam Hutani Lestari, Husein Canto, membantah bahwa PT THL menyerobot tanah adat dan warga, apalagi diperjualbelikan. “Selama ini tidak pernah kita serobot, tidak benar itu,” kata Husein saat dikonfirmasi VIVA.

Ia menyebutkan, lahan di PT THL yang berada di blok 6 justru diberikan kepada pemerintah untuk digunakan pembangunan Bandara Rembele di Bener Meriah, yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 2016.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya