Luhut soal Munajat 212: Tak Ada yang Salah, Asal Jangan Paksa Tuhan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menilai tak ada yang istimewa dalam kegiatan doa bersama bertajuk Munajat 212 di lapangan Monas, Jakarta, pada Kamis malam lalu.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Biasa-biasa aja, kan berdoa. Kalau berdoa, boleh; ndak ada yang salah kalau berdoa, asal jangan memaksa Tuhan," kata Luhut usai berbicara dalam forum diskusi bertema Mengapa Harus Memilih di Jakarta, Sabtu, 23 Februari 2019.

Luhut tak menjawab lugas ketika ditanya tentang kabar bahwa kegiatan Munajat 212 itu bermuatan kampanye politik. "Katanya begitu. Saya enggak tahu, saya enggak dengar sih," ujarnya.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Ketua Panitia Munajat 212, Habib Idrus Al Habsy, membantah rumor tentang kepentingan politik di acara doa dan zikir itu. Memang, katanya, sekarang tahun politik, dan apa pun bisa dikaitkan dengan politik. Tetapi dia mengklaim bahwa kegiatan itu bebas dari kepentingan politik pemilu.

"Saya tegaskan lagi, tidak ada kepentingan politik apa pun. Kita lihat saja enggak ada bendera parpol apa pun di acara tadi malam. Jadi tinggal tergantung bagaimana melihatnya masing-masing saja,"  ujar Idrus dalam program Apa Kabar Indonesia pagi tvOne, Jumat, 22 Februari 2019.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Idrus menjelaskan, acara itu diselenggarakan atas kerja sama beberapa pihak, satu di antaranya MUI DKI Jakarta. Dia mengklaim, kebetulan saja acara itu bertepatan waktunya dengan waktu yang dianggap suci bagi umat Islam, yaitu Kamis malam atau malam Jumat. Tanggalnya pun 21 Februari alias bulan kedua dalam kalender Masehi. "Jadi kami tidak mau melepaskan ruh 212 awalnya," katanya.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024