Janji Tiga Kartu Sakti Bisa Saja Serang Balik Jokowi

Presiden yang juga calon petahana, Joko Widodo, menunjukkan Kartu Indonesia Pintar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Direktur Eksekutif Voxpol Research dan Consulting, Pangi Syarwi Chaniago berkomentar, terkait calon presiden petahana, Joko Widodo yang kembali mengumbar janji-janji politik menjelang perhelatan Pilpres 17 April 2019.

Government Targets on Acquiring 61 Percent Freeport Share

Mulai janji dengan program tiga kartu, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra-Pekerja. Padahal, mantan Wali Kota Solo ini belum melunasi semua janji politiknya pada Pilpres 2014 lalu.

Namun, menurut Pangi, janji politik oleh calon presiden merupakan hal yang wajar. Sebab, habitus politisi adalah janji.

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

"Janji itu kosmetik politik. Politik merupakan sebuah dunia tempat orang memberikan janji-janji yang tidak akan terpenuhi, serta mengucapkan kata-kata yang memang dari semula telah direncanakan untuk memberikan kesan yang tidak benar bagi para pendengarnya," kata Pangi dalam keterangannya, Jumat 15 Maret 2019.

Menurut Pangi, janji-janji itu akan menjadi senjata makan tuan, apabila Jokowi tidak punya kemampuan membayar atau menunaikan janji tersebut.

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

"Politisi kita berani berjanji, karena mereka tahu betul karakteristik atau perilaku pemilih kita yang pelupa dan pemaaf. Bahkan, sedikit sekali mereka menagih atau mencatat semua janji politisi," ungkapnya.

Ditambahkan Pangi, banyak politisi yang tanpa punya beban mengobral janji, bahkan berjanji dan membuat program yang secara akal sehat sulit bisa ditunaikan dibayar, janji yang mengawang-ngawang atau utopis.

"Saya pikir, ini adalah alasan barangkali membuat Jokowi tak punya beban mengobral janji, karena janji beliau yang pemilu 2014 saja enggak ditagih rakyat, bahkan sudah lupa dengan janji yang belum terbayarkan tersebut, sehingga habitus politisi kita sangat gampang membuat janji, ketika pertarungan kontestasi elektoral pilpres," ujar Pangi.

Pangi menegaskan, ketika Jokowi nekat mengeluarkan program janji soal tiga kartu sakti, maka itu akan dapat menyerang balik, karena janji sebelumnya belum direalisasikan.

"Kebijakan Jokowi belum memihak dan membela rakyat kecil, sederhana kok. Kalau soal janji, kita harus jujur juga, tentu kita akui juga enggak semua janji politik mereka terpenuhi. Tentu, ada juga yang sampai sekarang belum terwujud. Jadi, musuh berat Jokowi adalah dirinya sendiri," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya