Jokowi Turun di Survei Kompas, BPN: Artinya Rakyat Mau Perubahan

Capres Prabowo Subianto di Samarinda
Sumber :
  • VIVA.co.id/Robby Syai'an

VIVA – Survei Litbang Kompas menunjukkan angka elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalami penguatan. Juru Kampanye Nasional Prabowo-Sandi, Nizar Zahro, menyebut faktanya kampanye pasangan 02 memang selalu lebih ramai dihadiri warga.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Kampanye Prabowo-Sandi selalu dihadiri lautan manusia. Sementara Jokowi-Ma'ruf lebih banyak sepinya," kata Nizar lewat keterangan resminya, Rabu, 20 Maret 2019.

Ketua DPP Partai Gerindra ini juga meyakini angka Prabowo-Sandi masih akan menguat. Dia menilai responden yang belum menyatakan pilihannya akan lebih memilih Prabowo-Sandi.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Kami meyakini angka 13,4 persen yang masih merahasiakan pilihannya sejatinya lebih memilih capres 02. Tinggal tunggu 17 April tersebut, fakta yang akan berbicara," ujar Nizar.

Menurut Nizar, angka di bawah 50 persen yang dimiliki Joko Widodo-Ma'ruf Amin seharusnya menjadi pertanda kalahnya mereka. Dia menilai angka aman petahana seharusnya di atas 50 persen.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Umumnya petahana dianggap aman jika elektabilitasnya di atas 50 persen. Namun bila di bawah 50 persen, itu artinya rakyat menghendaki perubahan," kata Nizar.

Sebelumnya, Litbang Kompas merilis survei terbaru soal elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menurun jadi 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun 13,4 persen responden menyatakan rahasia.

Padahal, pada survei Oktober 2018, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf adalah 52,6 persen Kemudian Prabowo-Sandiaga 32,7 persen, dan 14,7 responden menyatakan rahasia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya