BPN Anggap Menyesatkan Ungkapan ’NU Jadi Fosil jika Jokowi Kalah’

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA – Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga merasa jadi tertuduh saat ada ulama yang berceramah dengan mengatakan bahwa ajaran-ajaran Nahdlatul Ulama akan dihapuskan jika Joko Widodo-Ma’ruf Amin kalah dalam pemilu 2019.

Prabowo dan Gibran Bakal Temui Jokowi Nanti Malam

Menurut Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Yandri Susanto, pernyataan itu menyesatkan dan cenderung menyerupai fitnah yang kejam.

"Kalau Ma'ruf Amin kalah, maka Prabowo-Sandi yang menang. Berarti yang dituduh Prabowo-Sandi. Kalau Prabowo-Sandi menang, kira-kira terjemahannya, tahlilan hilang, zikir hilang, NU tinggal menjadi fosil. Ini fitnah yang kejam. Ini pernyataan yang menyesatkan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Yandri di kompleks Parlemen di Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019.

Sri Agustin, Nasabah Mekaar yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

Menurutnya, daya rusak persoalan itu lebih besar karena dianggap sebagai propaganda yang memecah belah umat. Ia berharap Ma'ruf yang ada di tempat itu menyetop ceramah itu tapi tak dilakukan.

Yandri tak mengetahui alasan Ma’ruf Amin tak menghentikan ceramah itu: entah setuju atau tidak setuju. Namun dia mengingatkan, pemilu bukanlah ajang memecah belah masyarakat. “Bukan ajang meniadakan kelompok satu, dan menginjak kelompok lain.”

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

“Ini adalah pesta demokrasi, yang bertarung anak bangsa semua. Siapa pun yang menang, kita hormati, dan tidak mungkin Prabowo-Sandi menghilangkan tahlilan," katanya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Istana Tegaskan Jokowi Tidak Ada Agenda Kunjungan Kerja ke Surabaya

Pelaksana Tugas Deputi Protokol dan Pers Media Istana Presiden, Yusuf Permana menegaskan tidak ada jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kunjungan kerja ke Surabaya.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024