- VIVA/Eduward Ambarita
VIVA – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Rosan Perkasan Roeslani memberi penilaian positif kepada pemerintah dalam empat tahun belakangan dari kacamata kalangan pengusaha.
Menurut Rosan yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), kalangan pengusaha merasa terus dilibatkan oleh Jokowi dalam berbagai kebijakan selaku presiden dan saat ini calon petahana.
Hal itu dikatakan Rosan dalam keterangan pers acara deklarasi 10 ribu Pengusaha Pekerja ProJokowi (KerJo) di Istora Senayan, hari ini.
"Dunia usaha selalu diikutsertakan pemerintah dalam ambil kebijakan yang menyangkut dunia usaha. Pak Jokowi ini Presiden paling tidak egois," kata Rosan di Jakarta, Kamis 21 Maret 2019.
Rosan menjelaskan, iklim dunia usaha sangat baik dan kondusif di era pemerintahan saat ini. Setidaknya, itu tergambar pada penilaian sejumlah lembaga internasional yang memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia.
Bos Recapital Group tersebut, menyatakan dukungan gabungan pengusaha dan pekerja didasari alasan - alasan logis.
Ia yakin, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mampu menekan angka kemiskinan serta menekan kesenjangan jika melihat tren pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah ketidakstabilan global.
"Kita ketahui di mana pada saat penurunan ekonomi dunia, tapi kita bisa me-manage pertumbuhan di atas 5 persen," kata dia.
"Kami meyakini pemerintah tidak berjalan sendiri. Dunia usaha juga tidak bisa berjalan sendiri," tambahnya.
Di kesempatan yang sama Koordinator KerJo, Hariyadi Sukamdani menyampaikan dukungan kepada Jokowi penting untuk menjaga kesinambungan kebijakan ekonomi-politik Indonesia lima tahun ke depan
Di mata koleganya, Hariyadi selaku Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Jokowi disebut telah menunjukkan ketegasan dalam mengambil berbagai kebijakan strategis yang tidak populer untuk pertumbuhan ekonomi nasional pada waktu ke depan.
"Presiden Jokowi beserta keluarga telah memberikan suri teladan tidak terlibat praktik KKN sehingga dapat diandalkan untuk mengembangkan iklim usaha yang kompetitif, tidak monopolistik serta tidak nepotis," ujarnya. (mus)
