Foto Guru Honorer Berpose Dua Jari Tak Sengaja Disebar Anak 4 Tahun

SMA Negeri 6 Kabupaten Tangerang di Kecamatan Kronjo
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Otoritas SMA Negeri 9 Kabupaten Tangerang di Kecamatan Kronjo mengungkapkan kronologi viralnya foto para guru honorer yang berpose dua jari sembari memegang stiker bertuliskan 'Prabowo-Sandi'.

Terpopuler: Klaim Israel soal Iran Disebut Halu, Ribuan Pendukung Prabowo Siap Jadi Amicus Curiae

Itu bermula saat satu dari enam guru yang baru saja membeli ponsel baru. Kemudian datang dua guru lain yang membawa stiker bertulis pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02.

"Jadi, pas yang punya handphone ini datang, datang lagi dua guru lainnya sambil bilang, ‘Tadi di jalan ketemu relawan Pak Sandi, terus dikasih ini’, sambil keluarin stiker itulah,” kata Wakil Kepala SMAN 9 Kabupaten Tangerang, M Fatoni Abus Salam, pada Jumat, 22 Maret 2019.

100 Ribu Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Demo di Gedung MK, Begini Pesan Cawapres Terpilih

Hanya karena seorang di antara mereka memiliki ponsel baru, teman-temannya meminta menjajal kamera ponsel itu untuk berswafoto. Akhirnya mereka berfoto bersama.

Peristiwa itu terjadi pada Senin pagi, 18 Maret 2019, di ruang guru. Kemudian setelah berswafoto, foto-foto itu disimpan. Namun, dua hari berikutnya, foto itu tersebar di media sosial.

Gerindra Akui Agenda Pertemuan Prabowo dengan Megawati Sedang Disusun

"Jadi, infonya cuma buat koleksi pribadi, tapi enggak tahunya jam delapan heboh, viral di media sosial. Langsung semuanya dipanggil ke Provinsi Banten untuk klarifikasi terkait hal itu," ujarnya.

Foto-foto itu diduga mulanya disebar oleh seorang anak guru honorer pada foto tersebut. Sebab, berdasarkan keterangan seorang guru, usai berfoto itu, ia pulang ke rumah dan ponsel miliknya langsung diambil sang anak yang masih berusia empat tahun.

"Jadi, foto itu secara tidak sengaja disebar oleh anak guru honorer itu yang masih umur empat tahun, karena dimainin handphone-nya," katanya.

Setelah foto itu tersebar di media sosial, Dinas Pendidikan Provinsi Banten melakukan tindakan dengan memecat para guru honorer itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya