Ma'ruf Amin Langsung Fokus Teknis Pencoblosan dalam Kampanye Terbuka

VIVA – Calon wakil presiden Ma'ruf Amin memulai kegiatan jelang masa kampanye terbuka di Jakarta dengan menyambangi wilayah Cakung.

Ma'ruf menyebut tiga pekan waktu rapat umum yang telah dijadwalkan oleh KPU akan dimaksimalkan bersama Jokowi beserta seluruh elemen pendukung.

Kali ini, ia meminta para simpatisan lebih militan turun ke bawah mengajak masyarakat mencoblos pasangan nomor 01 dalam pemilu presiden 2019.

"Kita lebih arahkan kepada teknis kampanye. Artinya teknis pencoblosan. Arahnya itu, kenapa harus mencoblos, bagaimana caranya mencoblos, bagaimana menangkal hoax, pada sasaran lebih fokus dan lebih tajam. Karena kita kampanyenya kan sudah langsung," kata Ma'ruf di rumahnya di Jakarta, Sabtu, 23 Maret 2019.

Ma'ruf berpendapat, enam bulan masa kampanye berlalu masih sebatas silaturahmi dengan tokoh dan berbagai level masyarakat sekaligus memperkenalkan program-program petahana kepada masyarakat. 

Kampanye semacam itu dia sebut belum gamblang. Dia ingin memanfaatkan masa kampanye rapat terbuka nanti untuk mengarahkan langsung calon pemilih tentang teknis pencoblosan. “Sekarang to the point kita," katanya

Mustasyar NU itu juga menekankan supaya masyarakat berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara. Seperti yang sering dikatakan Jokowi, para pendukungnya punya kewajiban agar orang-orang di sekelilingnya ikut mencoblos atau tidak golput.

"Bahwa masyarakat sudah harus memilih, menentukan, kenapa harus menentukan pilihannya, kenapa harus pilih 01, bagaimana cara milihnya. Bagaimana datang ke TPS. Arahnya sudah lebih pada artinya itu penggiringan kepada langkah-langkah yang pasti," katanya.

Ma'ruf, seperti biasa, didampingi sang istri Wury Estu Handayani dalam kegiatan safari silaturahminya. Setelah dari Cakung, Jakarta Timur, Ma'ruf langsung bertolak ke Tangerang menghadiri harlah Nahdlatul Ulama di sana.

Ia juga akan menghadiri haul dan doa bersama memperingati wafat ibunda Ma'ruf, Siti Maimunah, di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Banten.

Halaman Selanjutnya

"Bahwa masyarakat sudah harus memilih, menentukan, kenapa harus menentukan pilihannya, kenapa harus pilih 01, bagaimana cara milihnya. Bagaimana datang ke TPS. Arahnya sudah lebih pada artinya itu penggiringan kepada langkah-langkah yang pasti," katanya.