TGB Ingatkan Jangan Menangkan Pemilu dengan Hoax

Politikus Golkar Tuan Guru M Zainul Majdi
Sumber :

VIVA – Anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB), menganggap peningkatan hoax menjelang pemungutan suara pemilu menjadi perhatian semua anggota tim pemenangan.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

“Hoaks itu tantangan kita semua, dan saya punya satu konsen, saya pikir sama dengan kita semua, ya, bahwa hoaks ini harus kita lawan,” katanya usai berbicara dalam Tabligh Akbar bertema "Damai Negeriku, Maju Bangsaku Membongkar Batas Maginary Umat" di Jakarta,” Sabtu, 23 Maret 2019.

Politikus Partai Golkar ini menegaskan, kemenangan dalam pemilu harus benar-benar atas suara rakyat yang memahami program masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden. 

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

“Dan kita tidak boleh mencari kemenangan politik dengan instrumen hoax. Kita tidak boleh membiarkan usaha untuk mendapatkan kemenangan dengan cara hoax itu berhasil,” ujarnya.

Sebab, menurut mantan gubernur Nusa Tenggara Barat itu, kalau mereka berhasil maka akan timbul dampak buruk bagi masyarakat Indonesia dan internasional.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

“Yang kira-kira bunyinya adalah kalau Anda mau menang kontestasi politik di Indonesia maka produksilah hoax sebanyak-banyaknya, dan fitnahlah lawan politik Anda dengan sekeras-kerasnya,” katanya.

Kalau itu jadi preseden tentu akan menularkan virus hoax ke semua tingkatan kompetisi politik di pilkada hingga pilpres, dan akhirnya Indonesia akan tenggelam oleh hoax.

“Maka bagi saya dalam pilpres atau kontestasi 2019 ini, pilpres dan pileg, tugas kita bersama memastikan bahwa produsen hoaks itu tidak berhasil mewujudkan apa yang mereka inginkan. Dan kalau itu berhasil kita adang bersama. Maka nanti masyarakat punya keyakinan bertambah bahwa ternyata di Indonesia tidak mempan upaya politik menghinakan hoax yang seperti di Amerika katanya, di Brasil, itu tidak mempan di Indonesia. Kita lebih suka dan cinta kepada kebenaran,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya