Jokowi: Jangan Dipikir Gampang Kelola Indonesia

Calon presiden Joko Widodo menghadiri pertempuan Alumni Jogja Satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Kotabaru, Kota Yogyakarta, Sabtu 23 Februari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA – Calon presiden Joko Widodo menghadiri pertempuan Alumni Jogja Satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Kotabaru, Kota Yogyakarta, Sabtu 23 Februari 2019. Jokowi dalam pidatonya mengibaratkan Indonesia sebagai sebuah kapal yang berukuran besar.

Sekjen Gerindra Sebut Syarat Utama Bakal Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran 

Sebagai sebuah kapal yang besar, rintangan dan tantangan yang dihadapi Indonesia pun besar. Maka diperlukan kerukunan dan persatuan untuk mengatasinya.

"Negara ini negara besar, kapal besar, dan rintangan dan tantangannya juga besar. Saya meminta untuk rukun bersatu dan bersama-sama membangun bangsa ini," katanua.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Dia bercerita bahwa keberuntungan terasa menghampirinya sejak dia remaja. setelah lulus kuliah, Jokowi sempat bekerja dan kemudian masuk ke dunia usaha, lalu terjun ke dunia pemerintahan dan politik.

Selama berkiprah di bidang politik dan pemerintahah, Jokowi pernah menjabat wali kota selama dua periode, menjabat gubernur, dan menjadi presiden.

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Jokowi menceritakan itu untuk memberitahu bahwa dia cukup berpengalaman dalam politik dan pemerintahan, bahkan dia merintisnya dari bawah. Modal pengalaman itulah yang penting dalam mengelola negara dan bangsa sebesar Indonesia.

"Apa yang ingin saya sampaikan? Menahkodai kapal sebesar Indonesia dengan jumlah penduduk sebanyak 269 juta ini perlu nakhoda yang berpengalaman; kapal sebesar Indonesia memerlukan nakhoda yang berpengalaman," katanya.

Jokowi bersyukur diberi kemudahan oleh Allah dengan memulai karier dari bawah: tingkat kota Solo, lalu tingkat provinsi DKI Jakarta, lalu tingkat nasional Indonesia. Semua itu ialah pengalaman berharga untuk mengelola Indonesia.

"Jangan berikan kepada … pemimpin yang coba-coba. Benar, enggak? Jangan dipikir gampang dan mudah mengelola negara sebesar Indonesia," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya