Jokowi: Jangan Saya Dituduh-tuduh Anti-Islam, Ini Harus Diluruskan

Jokowi kampanye di Serang, Banten
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA – Di hadapan puluhan ribu warga Banten, calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, meminta jangan sampai politik kekuasaan menghalalkan segala cara demi menang seperti menyebar hoaks, fitnah, sampai menyebar hal kebencian.

Berfilsafat Itu Perintah Agama

"Politik boleh berpolitik, tapi jangan menghalalkan segala cara. Isu-isu jangan sampai memecah-belah kita," kata Jokowi dalam pidatonya saat berkampanye akbar di stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten, Minggu, 24 Maret 2019.

Jokowi mengatakan, tak ingin lagi dia dituduh anti-Islam, PKI, antek asing dan aseng sampai dianggap mengkriminalisasi ulama. Jokowi mengklaim telah berbuat banyak bagi umat Islam seperti menjadikan Kiai Ma'ruf sebagai cawapresnya, menetapkan Hari Santri Nasional (HSN), sampai memanjakan ponpes dengan berbagai program.

Memaknai Maulid Nabi bagi Generasi Z

"Jangan saya dituduh-tuduh anti-Islam, kriminalisasi ulama, ini harus diluruskan. Kalau tidak, kasihan masyarakat, bingung masyarakat," kata mantan Wali Kota Solo itu.

Di hadapan puluhan ribu orang yang mendukungnya, Jokowi berujar, kalau kiai dengan santri memiliki ikatan emosional yang kuat dengannya.

Survei PWS: Kepuasan Rakyat Terhadap Kinerja Jokowi-Maruf Turun

Jokowi pun mengaku telah membangun Bank Wakaf Mikro di 44 pondok pesantren. Tak hanya itu, Jokowi memamerkan hasil pembangunan yang dilakukannya sejak 4,5 tahun lalu melalui sebuah video yang ditayangkan di layar monitor di sekitar area stadion itu.

"Tahun ini juga kita bangun 1.000 balai latihan kerja komunitas di pesantren," ujarnya. (ase)

Ilustrasi Kepemimpinan (KOMPAS/HANDINING)

Kepemimpinan Profetik, Transisi Kepemimpinan Nasional 2024

Kepemimpinan dalam situasi seperti ini haruslah memenuhi standar tertentu, dan salah satu model kepemimpinan yang relevan adalah kepemimpinan profetik.

img_title
VIVA.co.id
25 September 2023