Tujuh Kontainer Surat Suara Maluku Utara Akhirnya Dibongkar

Polisi bersenjata lengkap mengawasi pembongkaran peti kemas-peti kemas bermuatan logistik surat suara pemilu di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, Maluku Utara, Senin, 25 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/Ifan Gusti

VIVA – Tujuh kontainer bermuatan logistik surat suara Pemilu 2019 untuk wilayah Maluku Utara akhirnya dapat dibongkar untuk didistribusikan ke seluruh kota/kabupaten di provinsi itu pada Senin petang, 25 Maret 2019.

Dampak Pencopotan Pejabat Tak Sesuai Aturan, Kemendagri Blokir SIPD Pemprov Malut

Surat suara yang didistribusikan, di antaranya Kabupaten Kepulauan Sula sebanyak 264 koli, Halmahera Barat 302 koli, Tidore Kepulauan 292 koli, dan Kota Ternate 507 koli.

Sementara untuk kabupaten yang tengah diupayakan distribusikan malam ini, yakni Kabupaten Halmahera Tengah 144 koli, Halmahera Utara 548 koli, Halmahera Selatan 638 koli, Halmahera Timur 237 koli. Selanjutnya Kabupaten Pulau Morotai 237 koli dan Kabupaten Pulau Taliabu 155 koli akan disesuaikan dengan jadwal transportasi.

Gunung Ibu di Halmahera Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 2000 Meter

Komisioner KPU Maluku Utara, Buhari Mahmud, mengaku tidak tahu secara rinci jumlah keseluruhan logistik yang didistribusikan karena pihak percetakan surat suara, PT Adi Perkasa Makassar, tidak memberikan dokumen barang.

“Ini karena kontrak kerjanya dengan KPU pusat dengan pihak percetakan saja. Meski begitu prankonya tercantum kabupaten/kota. Diketahui berapa pastinya setelah kabupaten menerima dan membuat berita acara penerimaan barang,” kata Buhari.

Pilkada Bupati Halmahera Selatan, Eka Dahliani Siap Lanjutkan Program Mendiang Usman Sidik

Sempat tertahan

Tujuh kontainer berisi logistik surat suara pemilu untuk wilayah Maluku Utara itu sebelumnya tertahan di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate sejak kemarin. Sejumlah peti kemas itu belum dapat dibongkar gara-gara masalah dokumen.

Logistik pemilu itu dikirim oleh perusahaan pengirim dan percetakan, PT Trijaya Samudra Trans dan PT Adi Perkasa Makassar, dari Makassar dan tiba di Ternate kemarin. Mestinya semua kontainer sudah dibuka kemarin agar KPU setempat dapat segera mendistribusikan logistik surat suara ke tiap-tiap kota/kabupaten di Maluku Utara.

Tetapi perusahaan ekspedisi yang mengirimkan paket dokumen negara itu, PT Faust Pratama Ternate, tak berani membuka kontainer-kontainernya karena belum menerima dokumen muatan dari PT Trijaya Samudra Trans dan PT Adi Perkasa Makassar. PT Faust pun tidak mengetahui jumlah barang serta aktivitas bongkar-muat, apalagi menyangkut dokumen penting seperti surat suara pemilu.

PT Faust awalnya menolak membuka kontainer-kontainer itu sebelum menerima manifes yang berisi rincian data muatan, karena isinya adalah dokumen penting dan dilindungi undang-undang.

“Karena kemarin hingga siang tadi dokumen dari perusahan percetakan belum diterima oleh ekspedisi di sini makanya pihak Ekspedisi tidak bersedia membuka kalau dokumennya belum ada,” kata Buhari.

Total surat suara berdasarkan kebutuhan KPU di 10 kabupaten/kota di Maluku Utara sebanyak lebih empat juta lembar, Daftar Pemilih Tetap (DPT). “Yang pasti jumlah surat suara yang diterima dari KPU pusat jumlahnya sudah sesuai,” ujarnya.

Kepala Polda Maluku Utara Brigjen Pol Suroto memantau langsung pengamanan distribusi logistik pemilu itu di Pelabuhan Ahmad Yani. Proses distribusi dipercepat dan Polisi menjamin pengamanannya.

“Kalau dibilang hari ini bisa seluruhnya didistribusikan, anggota kita sudah siap dari semenjak minggu kemarin. Anggota yang mengawal barang ini sampai di kabupaten/kota sesuai jumlah truk; bila empat truk maka empat anggota yang akan mengawalnya,” katanya.

Laporan Ifan Gusti/Ternate

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya