Kampanye di Malang, Jokowi Dibawa Nostalgia Sejarah Hari Santri

Kampanye terbuka Jokowi di GOR Ken Arok Malang.
Sumber :
  • Agus Rahmat/VIVA

VIVA – Calon presiden nomor 01 Joko Widodo menggelar kampanye akbar di Malang setelah di Banyuwangi dan Jember. Kampanye berlangsung di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ken Arok, Kabupaten Malang, pada Senin malam 25 Maret 2019. Sekitar 10 ribu orang hadir. 

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

Dalam sambutan selamat datang, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ahmad Wanedi, mengingatkan bahwa Malang adalah kota yang bersejarah bagi Jokowi. 

"(Malang) Salah satu daerah bersejarah dalam kepemimpinan Pak Jokowi. Untuk pertama kalinya mencanangkan Hari Santri sebagai hari besar nasional Indonesia," jelas Ahmad. 

Moeldoko: Otonomi Daerah Harus Lanjutkan Pembangunan Visi Jokowi

Seperti diketahui, saat kampanye di Malang pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi yang kala itu berpasangan dengan Jusuf Kalla, menjanjikan adanya Hari Santri. Namun awalnya ingin bertepatan 1 Muharam. 

Setelah mendapat pertimbangan PBNU, maka dipilih 22 Oktober, karena dianggap lebih monumental saat perlawanan para santri di Surabaya yang juga dikenal Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asy'ari (pendiri Nahdlatul Ulama). 

Bakal Hijrah ke IKN, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Pakai Mobil Dinas Listrik?

Hingga kemudian, setelah terpilih dan dilantik pada 20 Oktober 2014, setahun kemudian ia menunaikan janjinya untuk mencanangkan Hari Santri. 

Maka ditetapkanlah Hari Santri, melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Keppres tersebut ditandatangani Jokowi pada Kamis 15 Oktober 2015.

Turut mendampingi, Ibu Negara Iriana Jokowi, Ketua TKN Erick Tohir, Khofifah Indar Parawansa, politisi senior PDIP Pramono Anung, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan Wasekjen PDIP Ahmad Basarah. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya