Jokowi Ingatkan Pimpin Perusahaan Beda dengan Memimpin Negara

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo saat kampanye di Jember
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Seno

VIVA – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan bahwa memimpin Indonesia yang besar ini tidak boleh diberikan kepada mereka yang masih coba-coba. Apalagi tanpa rekam jejak sebagai pemimpin di pemerintahan.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Jokowi kemudian memberi contoh, seorang pemimpin di perusahaan. Walau lama berkiprah di dunia usaha dengan banyak karyawan, tetapi bukan berarti otomatis mampu memimpin negara.

"Saat saya dari dunia usaha masuk ke pemerintahan jadi wali kota (Solo), saya belajar dua tahun. Karena berbeda dunia usaha dengan pemerintahan," kata Jokowi, dalam kampanye di GOR Ken Arok Malang, Senin 25 Maret 2019.

Erick Thohir Beberkan 'Kunci Sukses' Timnas Indonesia ke Media Asing

Dia mengingatkan, Indonesia adalah negara besar. Dengan 1.100 lebih bahasa daerah, puluhan ribu pulau, dan jumlah penduduk mencapai 269 juta jiwa, harus diurus oleh orang yang berpengalaman.

Lanjut Jokowi, dia saja dengan pengalaman sebagai wali kota di wilayah yang tidak besar, yakni Kota Solo, harus melalui proses belajar yang lama. Karena itu, dia ingatkan pemimpin RI harus yang berpengalaman.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

"Padahal itu dalam satu kota. Lha ini 269 juta, 514 kabupaten/kota, kok coba-coba," ucapnya. (ren)

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua sekaligus anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024