KPU Diminta Lebih Gencar Lagi Sosialisasi Pemilu 2019

Ilustrasi Bendera sejumlah Parpol berderet di Ocean Corner Tanjung Pinang beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVAnews/Yuliseperi

VIVA - Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini, meminta Komisi Pemilihan Umum atau KPU lebih giat lagi melakukan sosialisasi pelaksanaan pemilihan umum 2019 yang dilaksanakan secara serentak kepada masyarakat. Alasannya, banyak pemilih yang masih belum mengetahuinya.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Beberapa survei menyebut bahwa masih banyak pemilih yang belum mengetahui tentang pemilu serentak, masih banyak pemilih yang belum banyak mengetahui soal pencoblosan dengan surat suara yang banyak," kata Titi kepada wartawan, Selasa, 26 Maret 2019.

Titi menuturkan, Pemilu 2019 memiliki beban yang kompleks dan luar biasa karena antara pemilihan legislatif dan pemilihan presiden digelar bersamaan. Namun, perkembangan yang terjadi, pilpres justru lebih dominan daripada pileg.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

"Menurut saya, menjelang 23 hari pencoblosan KPU harus mengintensifkan lagi kerja-kerja sosialisasinya, sehingga lebih banyak lagi pemilih secara masif dan luas," ujarnya.

Oleh karena itu, Titi meminta KPU harus lebih kreatif, pro aktif dan partisipatif melibatkan semua kalangan untuk mensosialisasikan soal teknis penyelenggaraan Pemilu 2019. Termasuk soal sumber-sumber informasi yang bisa diakses soal pemilih untuk mengetahui penyelengaraan Pemilu 2019.

Pengamat Sebut Anies Politisasi Korban Tewas Pemilu 2019 untuk Kampanye

Titi menuturkan, KPU harus belajar dari Pemilu 2014. Saat itu, pemilihan legislatif digelar terpisah dengan pemilihan presiden, tapi jumlah surat suara tidak sah itu terlalu tinggi pada angka 10 persen lebih atau setara dengan 14 juta lebih suara.

"Itu harus menjadi pelajaran betul bagi KPU untuk evaluasi guna mengoptimalkan strategi di ujung proses penyelengaraan pemilu. Karena diakui pemilu saat ini lebih rumit, lebih kompleks dengan dominasi pilpres dengan ketidaktahuan publik soal penyelengaraan pemilu." (mus)

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024