Ciptakan Rasa Aman, Ansor Kerahkan 4 Juta Banser di Hari Pencoblosan

Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Gerakan Pemuda Ansor yang membawahi Barisan Ansor Serba Guna (Banser) siap menerjukan empat juta anggotanya untuk mengawal masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Mereka menamai gerakan ini 'Rabu Putih,' yang merujuk pada hari pencoblosan tanggal 17 April mendatang. 

KPU Akan Batasi Maksimal 600 Pemilih Per TPS untuk Pilkada 2024

Gerakan ini muncul karena kekhawatiran terkait isu yang merebak di masyarakat akan adanya intimidasi dan maraknya hoaks serta ujaran kebencian jelang hari pencoblosan, terutama kepada pemilih pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. 

"Karena orang menjadi khawatir, menjadi takut termakan oleh hoaks dan ujaran-ujaran kebencian itu. Sehingga mereka memilih tidak berangkat ke TPS daripada menimbulkan persoalan baru," kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas di Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa 27 Maret 2019.

MK Nyatakan Penyaluran Bansos Tidak Ada Hubungan Kausalitas dengan Pilihan Pemilih

"Kita sudah siapkan beberapa konsep gerakan. Kita punya 4,7 juta kader Ansor seluruh Indonesia. Sebagian kita akan fungsikan mereka sebagai tenaga pembantu pengamanan," ujarnya menambahkan.

Nantinya, lanjut Yaqut, para anggota Banser akan ditempatkan di sejumlah titik TPS yang berpotensi rawan akan intimidasi. Selain di TPS, Yaqut juga menginstruksikan, kepada para anggotanya membawa pesan sejuk ketika mengajak para pemilih datang untuk mencoblos, tidak golput. 

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

"Jadi kita akan kerahkan sebanyak mungkin kader dan masyarakat agar berangkat ke TPS. Tujuannya itu, angka golput ini minimal. Bagi kami semua warga negara ini, harus terlibat dalam proses memilih pemimpin bangsa," kata dia. 

Yaqut menyadari, gerakannya ini akan berbarengan dengan sekelompok orang dari pendukung kubu penantang yang sudah menginisiasi adanya pengerahan massa. 

Yaqut menegaskan, gerakan ini agar menetralisir isu yang berkembang di masyarakat, tentang adanya kekhawatiran para pemilih datang ke TPS. 

"Kita lebih santun yang jelas. Kita akan bergerak lebih santun, kita akan melakukan salat subuh berjemaah di masjid-masjid yang bisa kita akses. Kemudian kita akan berangkat bersama-sama baju putih. Karena itu identitas kita, identitas kiai kami, itu yang sedang berkontestasi." (mus) 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya