Mbak Tutut: Orde Baru Itu Masa Lalu

Siti Hardijanti Rukmana (kanan).
Sumber :
  • Dokumentasi Partai Berkarya.

VIVA – Putri mantan Presiden RI Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana mengunjungi Pondok Pesantren Hasbullah Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Jumat, 29 Maret 2019. 

YLBHI Samakan Jokowi dengan Soeharto, Ini Kata Istana

Mbak Tutut sapaan akrab Siti Hardijanti mengatakan, bahwa kedatangan dirinya bersama adiknya Siti Hutami Endang Adiningsih ke pesantren ini bukan untuk melakukan kampanye. Melainkan untuk silaturahmi bersama pengurus Partai Berkarya lainnya. 

Tutut menuturkan, bahwa pemilihan umum bukan mencari musuh akan tetapi merupakan pesta demokrasi untuk mencari pemimpin bangsa ke depan. "Jadi, semua adalah saudara. Mari gunakan hak pilih untuk mencari pemimpin bangsa ini untuk menjadi yang lebih baik," ujarnya melalui keterangan tertulis. 

Cerita Megawati Banyak Orang Takut Menyapanya di Era Orde Baru

Ia menjelaskan, perbedaan pilihan politik ini sudah biasa namun jangan sampai saling bermusuhan dan tetap menjaga persauadaran antara satu dan lainnya. "Jangan saling musuhan, tetap bersatu dan bersaudara," ujarnya. 

Putri sulung Soeharto ini ingin membangun Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Salah satu program yang diusung yakni membangkitkan kembali desa mandiri.

Film G30S PKI Dianggap Berlebihan, Aktivis 66: Itu Benar Adanya

Sebenarnya, ia tidak ingin mengembalikan Orde Baru. Bagi keluarga Soeharto, Orde Baru sudah masa lalu. Namun pihaknya melalui Partai Berkarya akan mengusung dan meneruskan pemikiran Soeharto. "Orde Baru itu sudah masa lalu. Tapi pemikiran Bapak (Soeharto) akan kami teruskan melalui Partai Berkarya. Lanjutkan yang baik, tinggalkan yang tidak baik," katanya. 

Sementara itu, pengasuh Ponpes Hasbullah Bahrul Ulum, KH Hasib Wahab Hasbullah mengatakan, kunjungan Mbak Tutut ini untuk menjalin tali silahturahmi antara Ponpes Hasbullah Bahrul Ulum dengan keluarga Soeharto. Sebab, sebelumnya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto juga telah datang beberapa waktu lalu.

"Ini bukan kampanye, melainkan murni menjalin tali silahurahmi keluarga Pak Harto dengan pondok pesantren," kata Hasib. 

Dia mengatakan, rakyat Indonesia rindu dengan kepemimpinan Pak Harto. Ia pun melontarkan harapannya agar keluarga Soeharto bisa tampil menjadi pemimpin nasional. "Kami merindukan betul tampilnya kembali keluarga Pak Harto," ujarnya.

Ia mendoakan, semoga Partai Berkarya akan mampu masuk 4 persen di kursi DPR RI. "Beliau-beliau ini yang akan meneruskan perjuangan Pak Harto," tuturnya.

Usai silahturahmi, Mbak Tutut dan Mbak Mamiek nyekar di makam KH Abdul Wahab Hasbulloh. Kiai yang wafat pada 29 Desember 1971 ini adalah pahlawan nasional. Ia merupakan salah satu tokoh penggerak dan pendiri Nahdlatul Ulama. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya