Pengakuan Eks Kapolsek Pasirwangi Disuruh Atasan Menangkan Jokowi

Eks Kapolsek Pasirwangi, Garut, Jawa Barat Ajun Komisaris Polisi Sulman Aziz
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Mantan Kapolsek Pasirwangi Ajun Komisaris Polisi Sulman Aziz mengungkapkan fakta yang mengejutkan. Dia mengaku diminta atasanya yakni Kapolres Garut untuk memenangkan pasangan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.

Jokowi Bakal Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk dalam RAPBN 2025

"Saya ini sudah 27 tahun jadi polisi. Saya sudah bertugas di mana-mana, tapi baru di 2019 ini, di Pilpres 2019 ini, ada perintah untuk berpihak ke salah satu calon," ujar Sulman di Jakarta.

Sulman menjelaskan, perintah untuk memenangkan calon presiden pertahana ini dimulai saat dia dan semua Kapolsek dipanggil Kapolres untuk pendataan warga terhadap dukungan masing-masing calon.

Petinggi PPP Minta Pimpinan Realistis Segera Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

"Kami diperintahkan untuk melakukan penggalangan. Kami diancam, para kapolsek, kalau seandainya di wilayah kami bertugas paslon 01 kalah, maka kami akan dipindahkan," kata dia.

Dia mengaku menjalankan perintah atasannya dengan baik. Namun dia malah dianggap telah mendata kepala desa untuk mendukung pasangan 02.

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

Baca juga: Kapolres Garut Bantah Tudingan Galang Dukungan buat Jokowi-Ma'ruf

Padahal, menurutnya, saat itu dari 12 kepala desa di wilayahnya, ada 9 kepala desa yang datang dan meminta perlindungan setelah dipanggil oleh Polda Jabar.

"Mereka diperiksa dalam rangka klarifikasi dana desa dan bansos. Kemudian mereka diarahkan untuk kepada paslon 01. Tapi situasi ini di balik, seolah saya yang mengumpulkan kades untuk mendukung 02," ucap Sulman.

Sementara itu, akibat hal tersebut dia dimutasi. Ini terlihat adanya surat telegram rahasia (TR) yang menuliskan dia dimutasi ke Polda Jawa Barat.

Tak hanya itu, seluruh anggota Polsek Pasirwangi bahkan juga dipanggil oleh Propam Polda Jabar untuk dimintai keterangan terkait hubungan Sulman dengan panitia deklarasi capres 02 dan apa saja yang disampaikan di depan sembilan kepada desa.

"Artinya dengan pertanyaan itu, mereka mencurigai saya ada permainan dengan ketua panitia dan melakukan penggalangan dengan para kepala desa," ucapnya.

Sulman menyebut, foto dia bersama tokoh NU yang mendukung Prabowo-Sandi sekaligus ketua panitia acara deklarasi itu untuk dilaporkan ke Kapolres. Itu dia lakukan sebagai bentuk koordinasi antara polisi dengan panitia.

Sulman mengaku berani angkat bicara demi kenyamanan dan keamanan rekan-rekannya sesama kapolsek. Ia juga meminta kepada seluruh anggota Kepolisian agar berani menolak perintah atasan yang dinilai salah. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya