Demokrat: SBY Minta yang Disampaikan adalah Pesan Kebangsaan

Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalis

VIVA –   Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpesan agar para capres sebaiknya tak usah menuduh tak Pancasila atau pun khilafah.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Soal-soal yang harus disampaikan adalah soal kebangsaan, itu lah pesan yang disampaikan SBY kepada capres ini, termasuk tidak boleh menuduhkan kepada pasangan tertentu seperti tidak Pancasila atau khilafah gitu," kata Hinca di DPP Demokrat, Jakarta, Senin 8 April 2019.

Ia menambahkan soal tuduhan Prabowo mendukung khilafah sudah dijelaskan langsung. Prabowo menyatakan bukan pro khilafah.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Di dalam pesan SBY, justru saya meluruskan, justru Prabowo bukan yang pro pada khilafah itu dan ketika beliau tampil pertama kali di panggung, setelah memperkenalkan partai dan tokoh-tokoh yang ada di situ, dia langsung menyatakan bahwa dia bukan pendukung khilafah itu," kata Hinca.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyampaikan pertanyaan ke capres petahana Jokowi soal tudingan pendukung khilafah sampai akan melarang tahlilan bila terpilih jadi RI-1. Prabowo meminta memahami ini karena pendukung eks Gubernur DKI itu selalu menyerangnya dengan isu tersebut.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Saya juga ingin bertanya Pak Jokowi paham karena di antara pendukung bapak ada yang melontarkan tuduhan fitnah yang tidak tepat seolah-olah saya khilafah, saya akan melarang tahlilan, ini sesuatu yang tidak masuk akal," ujar Prabowo di lokasi debat, Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019. (mus)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024