Kampanye di Karawang, Jokowi Mau Beri Sepeda yang Tolak KIP Kuliah

Calon presiden Joko Widodo ketika berkampanye di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, pada Selasa, 9 April 2019.
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

VIVA – Calon presiden Joko Widodo tak pernah luput menyebutkan program-program andalannya di bidang sosial yang dikenal juga dengan istilah 'kartu sakti'.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Ketika berkampanye di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, pada Selasa 9 April 2019, Jokowi mengingatkan bahwa, misal, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah diterapkan pada 2020, terutama kalau dia terpilih lagi menjadi presiden. Sebab, program itu ialah program dia sebagai calon presiden.

"Kartu ini keluarnya masih tahun depan, karena ini program capres," katanya.

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Memang, katanya, banyak yang menanyakan kepadanya kenapa program dalam kartu-kartu sakti itu belum berlaku sekarang. Sebab, anggarannya baru ada tahun 2020.

Ia menjelaskan, dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, pelajar bisa mendapatkan beasiswa untuk berkuliah. Beasiswa tak hanya di dalam negeri tapi juga luar negeri.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

"Siapa yang setuju KIP kuliah tunjuk jari. Yang tidak setuju maju, saya beri sepeda. Awas, kalau ada yang maju," kata Jokowi, bercanda.

Kartu lain, Jokowi menerangkan, bernama Kartu Pra-Kerja. Kartu itu program khusus lulusan SMA/SMK/MA dan akademi maupun perguruan tinggi. Para penerimanya diberi pelatihan kerja oleh kementerian/lembaga, BUMN, atau perusahaan swasta.

Tujuannya, kata Jokowi, agar "anak-anak kita dapat lebih cepat masuk ke dunia kerja, menjadi pekerja-pekerja yang tangguh dan andal."

Terakhir, ia menyebutkan Kartu Sembako Surah. Dengan kartu ini, ibu-ibu bisa berbelanja kebutuhan pokok dengan murah. "Sehingga, anak-anak kita dapat gizi yang baik sehingga baik, sehat, cerdas."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya