Logo BBC

Menyimak Gaya Jokowi dan Prabowo dalam Kampanye

Gaya yang diperlihatkan Jokowi dan Prabowo saat berkampanye adalah bagian dari membangun branding, kata pengamat.-EPA
Gaya yang diperlihatkan Jokowi dan Prabowo saat berkampanye adalah bagian dari membangun branding, kata pengamat.-EPA
Sumber :
  • bbc

Dalam konstestasi, branding diperlukan agar orang mudah mengingat.

Meski demikian, branding yang dibangun oleh Prabowo dan Joko Widodo sangat dilatari oleh kondisi psikologis.

Hamdi menyebut pada 2014, sebanyak 204 psikolog politik telah menjawab survei tentang karakter kedua capres.

"Prabowo lebih temperamental, Jokowi lebih kalem, Prabowo lebih emosional, Jokowi lebih tertata, Prabowo lebih kuat untuk menunjukkan dia berkuasa, dia power , dia nasionalistik, dia hebat," papar Hamdi.

Dalam hal ini, sikap keduanya akan dilihat secara berbeda oleh publik. Prabowo yang dalam survei itu disebut lebih emosional, misalnya, akan dilihat dengan perpektif berbeda.

"Bagi orang-orang tertentu dianggap heroik, karena selalu bicara tentang nasionalisme bahkan ultranasionalisme."

Hamdi mengatakan telah membuat survei. Satu pertanyaan yang dimunculkan adalah apa yang membuat orang memilih atau tidak memilih Jokowi, serta memilih atau tidak memilih Prabowo.

"Kenapa memilih Jokowi, kita memerlukan orang yang lebih terkontrol emosinya, tenang dalam bekerja, tangannya dingin, nggak banyak omong, tapi kerjanya jelas, energinya besar, melayani," papar Hamdi.

Bagaimana dengan pemilih Prabowo?

Dari survei tersebut Hamdi menemukan jawaban. "Saya kira perlu orang-orang yang keras seperti ini, karena bangsa Indonesia harus dipimpin oleh orang keras, tidak apa sedikit otoriter, tapi bisa membuat Indonesia bangkit."