Program Jokowi Tak Terlaksana, Dahlan Iskan Dukung Prabowo

Dahlan Iskan, menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sumber :
  • Nur Faishal

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dahlan Iskan, menyatakan dukungan kepada calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Sikap itu berkebalikan dari pilpres 2014 lalu yang mendukung Jokowi-Jusuf Kalla.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Lima tahun lalu menjelang pemilu seperti ini, saya mengadakan deklarasi besar-besaran mendukung Pak Jokowi. Waktu itu saya berharap banyak karena Pak Jokowi memiliki program besar yang disebut revolusi mental," kata Dahlan dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi di Dyandra Convention Hall Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 12 April 2019.

Selain itu, kata Dahlan, Jokowi merumuskan program yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, dia punya harapan Jokowi dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Sehingga saya berharap lima tahun ke depan di tangan Pak Jokowi, pendapatan per kapita rakyat Indonesia bisa mencapai tujuh ribu US dolar per tahun. Karena lima tahun lalu pun, pendapatan rakyat Indonesia sudah lima ribu US dolar per tahun," ujarnya.

Karena itu, wajar saja bila dia menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat. Ini tentu akan membuat Indonesia jadi negara besar dan kuat.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Jadi wajar kalau saya berharap lima tahun kemudian pendapatan rakyat Indonesia tujuh ribu (USD) dan lima tahun kemudian jadi sembilan ribu (USD), maka Indonesia akan menjadi negara yang besar dan negara yang jaya," ujar Dahlan.

Pada perjalanannya, apa yang diharapkan dari pemerintahan Jokowi tidak terwujud. Karena itu, kali ini dia mendukung Prabowo dengan program-program yang akan meningkatkan ekonomi bangsa.

"Tetapi itu tidak terlaksana. Karena itu hari ini saya menjatuhkan pilihan pada Pak Prabowo. Bukan karena mempertimbangkan nasib saya selama lima tahun terakhir. Itu saya anggap sebagai risiko saya sebagai pengabdi," kata Dahlan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya