KPU Kesulitan Usut Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA - Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU, Arief Budiman mengaku belum bisa mengambil kesimpulan mengenai dugaan kecurangan yang terjadi di Selangor Malaysia. Dalam video yang beredar, disebutkan bahwa puluhan ribu surat suara sudah tercoblos, yakni untuk pasangan capres-cawapres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan caleg Partai Nasdem.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Arief mengatakan, pihaknya sudah mengirim tim. Setelah saat kejadian, mengutus dua komisioner KPU dan melaporkan hasilnya. Kini, sudah berangkat lagi satu komisioner.

"Memang agak repot untuk mengambil kesimpulan yang detail dan rinci. Karena, KPU tidak bisa mengakses lokasi tempat keberadaan barang-barang itu. Itu sudah di Police Line," kata Arief, usai menghadiri Apel Siaga Persiapan Penyelenggaraan Pemilu 2019, di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu 14 April 2019.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Dengan kondisi seperti itu, menurutnya, maka susah untuk pihaknya memastikan apakah surat suara itu benar-benar dari KPU. Juga susah dicari kebenarannya, apakah jumlahnya sesuai dengan yang ada di video beredar tersebut.

"Karena informasi yang disampaikan tim yang berangkat ke sana, ketika ditanya berapa jumlahnya, ya tidak ada yang bisa memastikan. Padahal, itu perkiraan saja. Mestinya, kita harus punya informasi yang jelas. Itu barang produksinya siapa," katanya.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Arief mengaku tidak tahu pasti, kenapa tidak diizinkan. Walau pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polri dan Kepolisian Diraja Malaysia. Padahal, lanjutnya, untuk memastikan persoalan itu, pihaknya harus diberi akses untuk bisa masuk ke surat suara yang diduga sudah tercoblos itu.

"Kalau toh tidak diizinkan, saya berharap proses pemeriksaannya itu bisa cepat. Sehingga, KPU segera bisa mengambil kesimpulan ini harus diapakan," katanya. (asp)

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024