- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok
VIVA - Memasuki H-2 jelang pemungutan suara Pemilu 2019, berbagai kendala mulai ditemukan di lapangan. Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Utara mengakui hal itu.
"Sulut masuk lima daerah yang terlambat pengiriman logistik," ujar Ketua KPU Sulut, Ardiles Mewoh di Mapolda Sulut, Senin, 15 April 2019.
Ia mengatakan, keterlambatan itu terjadi karena pengiriman dari Jakarta yang tidak cepat. "Iya, logistik terlambat dikirim dari Jakarta sehingga menghambat pengiriman ke 15 kabupaten/kota di Sulut, termasuk juga ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah-daerah kepulauan seperti Sangihe, Talaud dan Sitaro," katanya.
Meski begitu, informasi terakhir logistik hari ini akan masuk lewat Bandara Sam Ratulangi Manado. "Logistik dikirim melalui fasilitas pesawat Hercules. Mudah-mudahan semua pengiriman berjalan lancar," ujar Ardiles.
Ia menambahkan, KPU Sulut juga melakukan koordinasi dengan Polda Sulut, Kodam 13 Merdeka dan stakeholder penyelenggara Pemilu lainnya yakni Bawaslu Sulut agar proses pemilu berjalan lancar. "Barusan kami melakukan pertemuan di Mapolda Sulut," katanya.
Ditemui terpisah, Ketua Bawaslu Sulut, Herwyn Malonda, menyampaikan pihaknya akan merilis lokasi-lokasi yang rawan. "Dari 15 kabupaten/kota, atau 1.838 kelurahan/desa, Pengawas Pemilu dari Bawaslu Sulut berada di 7.826 TPS se-Sulut," ujarnya. (mus)
Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas
Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.
