- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Sepuluh ribu anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Jawa Barat disiagakan di 27 kabupaten/kota untuk menjaga tiap-tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di provinsi itu pada Rabu, 17 April 2019.
Menurut Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat, Iu Rusliana, distribusi anggota untuk ikut mengamankan Pemilu 2019 karena ada kegelisahan masyarakat dengan dinamika politik pilpres yang rawan gesekan. Jawa Barat dengan 33.276.905 pemilih menjadi arena panas bagi Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Ini merupakan murni inisiatif dari kawan-kawan pemuda Muhammadiyah dalam menjaga kondusifitas di lingkungannya masing-masing," ujar Rusliana di Bandung, Selasa, 16 April 2019.
Kedua pihak yang memperebutkan suara Jawa Barat, Iu menyarankan, agar menerima hasil akhir tanpa membuat kegaduhan dan membuat opini negatif. “Gentle, jangan kerahkan masa, gunakan jalur konstitusional, MK aja pakai. Kalau ada penyelenggara yang bermasalah, adukan ke DKPP; kalau itu pidana, laporkan ke Polisi, gunakan jalur-jalur itu,” katanya.
Daerah yang rawan gesekan di antaranya Kabupaten Garut, karena kultur yang unik. “Di Jawa Barat ada beberapa wilayah yang rawan seperti Bogor, Bekasi, dan beberapa titik lain. “Maka kita berharap proses pemilu bisa berjalan lancar di seluruh wilayah Jawa Barat," ujarnya.
“Kalau ada yang merasa dicurangi atau diintimidasi, maka laporkan kepada Kepolisian atau pihak berwenang, dalam rangka mewujudkan pemilu yang aman dan nyaman,” katanya.