KPU Ungkap Alasan Terlambatnya Logistik Pemilu ke Daerah-daerah

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman menjelaskan persoalan pemilu yang terjadi di beberapa daerah. Hal ini terkait dengan logistik untuk pemilihan umum yang terlambat di sejumlah wilayah di Indonesia.

Tisu Magic hingga Minyak Lintah Papua Ditemukan Saat Olah TKP Pembunuhan Wanita Open BO

Menurut Arief, hari ini diadakan pemilu susulan bagi daerah yang logistik terlambat seperti Papua. Hanya memang ia tak merinci jumlah pasti untuk pemilu susulan.

Ia juga memaparkan alasan keterlambatan logistik di Papua. Di sana disebut ada kendala distribusi sampai ke tingkat bawah bahkan sebelumnya Arief menyebut karena faktor jarak tempuh di Papua yang cukup rumit.

Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023

"Ya hari ini kami perintahkan untuk dilakukan pemilu susulan. Bukan pemilu ulang. Kalau ulang itu udah dilaksanakan artinya," kata Arief di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis 18 April 2019.

Panjangnya alur distribusi kata Arief memang membuat keterlambatan logistik terjadi.

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

"Untuk logistik yang telat, kalau dari KPU RI sudah distribusikan, tiba di sana sesuai dengan jadwal yang kita kerjakan. Hanya teman-teman di sana kan harus menindaklanjuti dengan sortir, lipat, packing, masuk ke kotak-kotak, kemudian distribusi berjenjang dari kabupaten ke kecamatan, desa, kelurahan sampai dengan TPS," ucapnya.

"Ya mungkin ada kendala-kendala pada saat distribusi ke tingkat bawah itu." (mus) 
 

Demonstran Kembali Bentrok Dengan Aparat di Depan Gedung DPR

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

Amnesty International menyoroti beberapa hal yang menunjukkan semakin buruknya situasi HAM di Indonesia, di mana represi atas kebebasan sipil sering terjadi.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024