- VIVA/ Nur Faishal.
VIVA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj meminta semua pihak merespons dan menerima hasil pemilihan umum dengan hati yang lapang dan dewasa. Karena itu, dia meminta seluruh masyarakat, terutama warga NU, tidak melakukan gerakan-gerakan yang mengganggu stabilitas keamanan.
"Kami mohon agar semuanya menerima dengan besar hati, menerima dengan dewasa, apapun hasilnya nanti dari pemilihan umum yang baru saja kita laksanakan," kata Said Aqil usai bersilaturrahim di rumah pengusaha Alim Markus di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat 19 April 2019.
Dunia internasional, kata Said Aqil, menyoroti proses demokrasi yang berjalan di Indonesia. Menurutnya, dunia internasional memandang Indonesia sebagai bangsa yang mayoritas Islam dan bangsa yang berdemokrasi.
"Islam dan demokrasi ternyata tidak bertentangan, justru saling memperkuat," kata Said Aqil.
Said pun mengimbau kepada seluruh saudara-saudara sebangsa dan setanah air, khususnya warga Nahdlatul Ulama, agar tidak boleh melakukan gerakan-gerakan yang inkonstitusional, sehingga mengganggu stabilitas keamanan, mengganggu ketenangan sebagai bangsa yang bermartabat, bangsa yang berbudaya, dan bangsa yang berakhlakul karimah.
Saling klaim kemenangan hasil pemilihan presiden berseliweran di tengah publik pasca pemungutan suara pada Rabu, 17 April 2019. Bahkan, kubu calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, sampai tiga kali mengumumkan kemenangan.
Pada Jumat ini, Prabowo-Sandi dan para pendukungnya, dijadwalkan menggelar tasyakuran atas klaim kemenangan berdasarkan real count internal di rumah Prabowo Jalan Kertanegara 4, Jakarta. Padahal, proses penghitungan di Komisi Pemilihan Umum baru berjalan dengan data masuk baru sekitar satu persen. (ren)