PKB Surabaya soal Penggelembungan Suara: Ada yang Mau Jadi Mayoritas

Ketua PKB Surabaya Musyafak Rouf menunjukkan bukti dugaan penggelembungan suara di kantor KPU setempat, Senin, 22 April 2019.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Pengurus dan kader beberapa partai politik mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya di Jalan Adityawarman pada Senin, 22 April 2019. Mereka datang untuk meminta KPU agar menghitung ulang suara Pemilu Legislatif karena diduga terjadi dugaan penggelembungan suara oleh parpol tertentu.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Ada beberapa parpol di Surabaya yang dikabarkan bergabung menyuarakan tuntutan sama, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PPP, PAN, PKS, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan Partai Golkar. Pengamatan VIVA di kantor KPU Surabaya, ada beberapa pengurus dan kader PKB Surabaya dan Gerindra yang datang dan menuntut penghitungan ulang.

Bahkan, PKB membawa bukti gebokan hasil penghitungan suara dari banyak TPS di Surabaya yang diduga terjadi penggelembungan. "Kami merangkum ada 34 persen dari seluruh TPS yang ada (terjadi dugaan penggelembungan suara untuk pileg)," kata Ketua PKB Surabaya, Musyafak Rouf.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Musyafak menjelaskan, berdasarkan bukti yang dia kumpulkan dari saksi-saksi di TPS, penggelembungan suara terjadi kebanyakan berkelipatan sepuluh hingga 50 suara dari jumlah suara semestinya. "Penggelembungannya ada yang sepuluh, 20, 30, 40, 50, pokoknya kelipatannya sepuluh," ujarnya.

Musyafak sebelumnya menuding, suara-suara tambahan bermasalah itu kebanyakan terjadi pada calon legislatif dari PDIP. Sayang, dia menolak mengatakan secara tegas ketika ditanya ulang soal tudingan itu. "Anda lihat sendirilah, datanya itu ada. Jangan saya yang bicara, nanti jadi fitnah," kilahnya. 

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Musyafak hanya mengatakan bahwa temuan dugaan penggelembungan suara itu mengindikasikan upaya partai politik tertentu yang ingin menjadi mayoritas tunggal di Surabaya. "Mungkin kepingin mayoritas tunggal seperti Gusti Allah itu.”

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024