33 Petugasnya Meninggal, Bawaslu Sedang Upayakan Santunan

Petugas di Tangerang dilarikan ke rumah sakit karena pingsan saat penghitungan suara.
Sumber :
  • VIVA/ Sherly.

VIVA – Tak hanya petugas KPU yang meninggal dan mengalami kecelakaan serta dirawat di rumah sakit karena kelelahan saat menjalankan proses pencoblosan pemilu tanggal 17 April 2019 lalu. Puluhan pengawas pemilu juga meninggal saat menjalankan tugas tersebut.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

“Ada 33 anggota Panwas yang meninggal saat bertugas,” kata Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar di Gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa 23 April 2019.

Fritz memastikan lembaganya tengah mengupayakan santunan bagi anggotanya yang meninggal maupun yang dirawat karena menjalankan tugas menjaga proses pencoblosan Pemilu.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

“Besarannya belum bisa kita sampaikan. Masih kita bahas,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bawaslu, hingga Senin, 22 April 2019 malam, tercatat 33 orang pengawas pemilu meninggal dunia. Para pengawas pejuang demokrasi tersebut tersebar di 26 kabupaten/kota di 10 provinsi. Provinsi dengan jumlah terbanyak pengawas pemilu yang meninggal adalah Jawa Barat, yaitu sebanyak 10 orang.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Selain itu, tidak sedikit pengawas yang mengalami kekerasan dalam bertugas. Jumlahnya 19 orang yang tersebar di 16 kabupaten/kota di 11 provinsi. Provinsi Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur adalah daerah yang pengawas pemilunya paling banyak mendapat kekerasan. Setiap daerah ada dua petugas yang mengalami kekerasan.

Sedangkan, 117 orang pengawas pemilu mengalami kecelakaan. Jumlah itu tersebar di 66 kabupaten/kota di 22 provinsi. Di Jawa Timur, paling banyak pengawas pemilu yang terkena musibah kecelakaan, mencapai 22 orang.

Selain itu, 160 orang pengawas pemilu yang tersebar di 77 kabupaten/kota di 22 provinsi menjalani rawat inap. Jumlah terbanyak terdapat di Sulawesi Selatan. Sebanyak 22 orang pengawas pemilu yang menjalani rawat inap.

Sementara itu, ada 273 orang pengawas pemilu menjalani rawat jalan pada masa tugas pengawasan pemilu. Angka tersebut tersebar di 84 kabupateb/kota di 23 provinsi. Pengawas pemilu paling banyak menjalani rawat jalan ada di provinsi Jawa Timur. Sebanyak 40 orang.

“Bawaslu berduka atas banyaknya pengawas pemilu yang tertimpa musibah saat menjalankan tugas,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya