Ketua KPPS di OKU Melahirkan, Anaknya Diusulkan Diberi Nama Pleno

Anak KPPS di OKU yang dilahirkan saat penghitungan suara pemilu
Sumber :
  • VIVA / Sadam Maulana (Palembang)

VIVA – Proses pelaksanaan pemilu yang panjang mengakibatkan banyak petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS yang kelelahan. Bahkan tidak sedikit yang jatuh sakit hingga meninggal dunia. 

Ketua KPU Minta Maaf kepada KPPS karena Negara Belum Mampu Belikan HP

Namun berbeda yang terjadi di Desa Mitra Kencana, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Di saat banyak yang mendapat musibah, seorang Ketua Panitia Pemungutan Suara atau PPS di daerah ini justru mendapat berkah.

Dia adalah Ulfa Tunaima, seorang ketua PPS di wilayah itu. Menjadi petugas pemilu di saat tengah mengandung, Ulfa justru melahirkan saat hendak menghadiri penghitungan suara di tingkat PPK. Alhasil, bayinya diusulkan diberi nama Muhammad Pleno Raffi Haziq.

Tahapan Pilkada Jakarta 2024: Pendaftaran Paslon Dibuka 27 Agustus

Anggota KPU Sumatera Selatan Hepriadi mengatakan, informasi yang diterimanya, Ulfa bermaksud datang ke PPK Peninjauan untuk mengikuti pleno, pada Sabtu 20 April 2019.

Namun di tengah perjalanan, tiba-tiba ia mengeluhkan sakit perut. Tidak ingin terjadi hal yang membahayakan, Ulfa memutuskan mampir ke rumah bidan di Desa Makarti Jaya. Selang beberapa lama, dirinya melahirkan seorang bayi laki-laki.

KPU Lapor DPR Ada 181 Anggota PPK, PPS dan KPPS Meninggal Dunia Selama Pemilu 2024

"Ketua PPS Desa Kencana melahirkan saat berangkat ke PPK untuk menghadiri pleno. Namanya pun diusulkan seperti itu (Muhammad Pleno Raffi Haziq)," kata Hepriadi, Rabu 24 April 2019.

Karena momennya terbilang unik, kata Hepriadi, rekan-rekan sesama PPS dan PPK mengusulkan agar yang bersangkutan memberikan bayi itu dengan nama Muhammad Pleno Raffi Haziq. Hanya saja, Ulfa dan suaminya masih mempertimbangkan usulan itu.

"Baru usulan saja, karena teman-teman menilai kejadiannya menarik, ada cerita dibalik nama itu," ungkap Ulfa.

Menurut Hepriadi, berdasarkan hasil USG, Ulfa sebenarnya diperkirakan baru akan melahirkan pada awal Mei 2019. Persalinan lebih cepat diduga karena kelelahan menjadi petugas pemilu.

"Yang pasti kami support dan apresiasi teman-teman dari KPPS, PPS, PPK hingga KPU yang bertanggungjawab atas tugasnya," ujar Hepriadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya