Hasto Tantang Kubu Prabowo Saling Kunjung ke Markas Perhitungan

Jubir TKN Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP melihat ada persoalan serius mengenai rivalnya yang tidak membuka data hasil perolehan suara di Pemilu 2019.

PAN ke PPP: Akui Dulu Prabowo-Gibran Menang Pilpres Jika Mau Gabung Koalisi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang juga Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, menilai kubu Prabowo - Sandi atau Badan Pemenangan Nasional (BPN) terus mendengungkan kecurangan. Tetapi, di sisi lain tidak memaparkan data yang dimiliki.

"BPN juga tidak kompak menyebutkan tempat, di mana rekapitulasi dilakukan. Karena itulah wajar, apabila publik menuduh bahwa klaim kemenangan yang dilakukan hanya lah tindakan provokasi tanpa bukti. Setop klaim menang sepihak, tanpa hasil rekapitulasi," kata Hasto dalam pesan tertulisnya, Kamis 25 April 2019.

Hubungan Prabowo dan Raja Yordania Jadi Kunci RI Sukses Antar Bantuan via Airdrop ke Gaza

Hasto mengatakan, sejak awal pihaknya dan dari internal partainya mengajak agar BPN sama - sama membuka data. Hal itu dilakukan oleh Tim Kampanye Nasional yang membuka kamar hitung secara terbuka kepada publik untuk melihat sistem rekapitulasi berdasarkan dokumen form C1.

Selain itu, Hasto mengatakan, bentuk transparansi ini juga untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. 

Jokowi Bertemu Tim Cook Hari Ini, Menperin: Ada Kebijakan yang Kita Keluarkan untuk Apple

"Kami undang lima personel, dua dari BPN dan tiga dari pengamat politik, dan disaksikan oleh media dan perwakilan mahasiswa, untuk melihat pusat hitung suara kami. Lalu, setelah itu, giliran kami datang ke Pusat Hitung BPN. Biar rakyat tahu, mana yang klaim dengan bukti, dan pihak mana yang memprovokasi," kata dia.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon mengatakan, penghitungan internal koalisinya dilakukan di beberapa tempat dan berpindah-pindah. Sebab itu dilakukan, karena alasan takut diretas.

Ia menyebutkan, sejumlah tempat penghitungan suara internalnya di antaranya dilakukan di kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara, dan kantor DPP Partai Gerindra.

"Ada, ada di beberapa tempat. Di Kertanegara ada, di DPP ada pengumpulan-pengumpulan C1 dan bukti-bukti. Iya, kalau tidak salah di DPP Gerindra. Itu kan memang, ada direktorat-direktoratnya. Ada yang satgas, ada yang lain-lain," kata Fadli, kemarin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya