- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari membantah, pelaksanaan Pemilu 2019 dianggap kacau.
Menurut dia, indikator kekacauan Pemilu 2019 dianggap tidak jelas. "Kita harus hati-hati dan imamnya publik. Jadi kalau ada statement kekacauan pemilu, bagi saya tanda tanya. Indikatornya apa?” kata Hasyim di gedung DKPP, Jakarta, Jumat, 26 April 2019.
Hingga saat ini, Hasyim menyebutkan, tahapan pemilu belum usai dan masih berjalan sehingga hasilnya belum diputuskan. Ia memastikan semua pihak bisa menyaksikan proses tahapan penghitungan.
"Yang hasilnya belum diketahui. Itu bisa dipantau karena memang jadwalnya belum diketahui tahapannya, hasil dan rekapitulasi tingkat PPK," ujarnya.
Selain itu, menurut Hasyim, KPU telah melaksanakan tugasnya semaksimal mungkin. Bahkan, hingga 225 petugas KPPS meninggal saat dan usai menjalankan tugas melaksanakan pencoblosan, hingga penghitungan suara.
"Ini dikerjakan dengan susah payah, ada yang kelelahan sakit dan meninggal dunia. Ini seolah-olah yang bekerja keras jadi seolah tidak bermakna. Dan berpendapat harus berbasis fakta di lapangan," ujarnya.
Dalam tahapan yang dilakukan, Hasyim menuturkan, KPU diawasi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP). Apalagi DKPP bisa memecat anggota KPU dan Bawaslu yang dianggap melanggar undang-undang.
"Kalau kira-kira melakukan pelanggaran apa, apalagi vonis di DKPP berdampak, sanksi pemberhentian sementara yang paling berat pemberhentian total," katanya.