- VIVA / Eduward Ambarita
VIVA – Satu per satu indikasi partai koalisi Prabowo - Sandiaga akan 'bubar' mulai terlihat. Partai Berkarya yang mendukung pasangan nomor urut dua itu menyatakan telah menarik diri pasca-pemungutan suara berlangsung 17 April lalu.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Berkarya, Muchdi Purwoprandjono, partainya sejak awal tidak terikat secara resmi mengusung Prabowo - Sandi.
"Di Partai Berkarya coba kamu lihat di surat suara itu kan enggak ada (Partai Berkarya) bahwa memberikan dukungan," kata Muchdi saat menghadiri diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Minggu 19 Mei 2019.
Pria yang akrab disapa Muchdi PR ini menyatakan, dukungan yang terlihat dari para kader utamanya di Pemilhan Presiden secara terang - terangan hanya bersifat individu.
Ia menyebut, dua nama seperti Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto dan Sekjen partai Priyo Budi Santoso, yang menjadi bagian itu.
Secara organisasi, kata mantan Danjen Kopassus itu, partai pimpinan Tommy Soeharto tidak mengusung Prabowo - Sandi.
"Mereka secara pribadi-pribadi saja," kata Muchdi.
Muchdi juga menjelaskan, sejak lama sebagian kader sudah mendukung pasangan petahana, termasuk dirinya.
Seperti diketahui, dalam suatu acara yang dihadiri purnawirawan jenderal TNI/Polri beberapa waktu lalu, Muchdi sempat hadir dalam deklarasi dukungan kepada Jokowi - Ma'ruf Amin.
Dan sebelum Muchdi, anggota Majelis Tinggi yang juga Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang, mengatakan pihaknya membuka kemungkinan untuk menjadi bagian dari pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Badar juga menyebut nama Muchdi PR yang sudah lebih dulu mendukung pasangan nomor urut 01.
"Sebagian besar sudah ikut. Tidak ada masalah," kata Muchdi yang sebelum di Berkarya juga berlabuh di Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan.
