Jelang 22 Mei, Prabowo-Jokowi Didorong untuk Segera Bertemu

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA - Koordinator Nasional Jaringan Akar Rumput Cak Imin atau Jangjar Cak Imin, A. Jabidi Ritonga menyambut baik hasil Pemilu 2019, baik pilpres dan pileg. Menurutnya, proses pemilu sudah berjalan dengan baik, jujur dan damai.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

"Inilah anugerah yang luar biasa dari Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, bangsa Indonesia mampu melewati tahapan pemilu dan proses demokrasi bangsa yang luar biasa," kata Jabidi melalui keterangan tertulisnya, Senin 20 Mei 2019.

Dia berharap capaian dan prestasi itu harus dirawat dan dijaga bersama-sama agar Indonesia menjadi lebih baik lagi
. Terkait dengan dinamika politik yang berkembang belakangan ini, dalam menerima hasil pemilu, ada ketidakpuasan dari salah satu pasangan calon pilpres, dan berbuntut penolakan hasil pemilu, dia meminta semua pihak mengedepankan upaya hukum, tidak membawanya ke jalanan dan membangun satu opini yang dapat menimbulkan keresahan dan menurunkan nilai demokrasi dan hasil pemilu Indonesia.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Kami sangat berharap, pasangan capres dan cawapres yang ada, Jokowi-Amin serta Prabowo-Sandiaga mampu memberikan satu situasi yang mencerminkan kedewasaan dalam politik, dan legowo menerima hasil, tidak lagi membuat masyarakat menjadi tidak simpati, karena dua belah pihak adalah pemimpin teladan bagi anak bangsa dan masyarakat, jangan sampai menjadi citra diri yang tidak baik," ujarnya.

Jabidi mengatakan pemilu Indonesia adalah pemilu yang sama-sama dijalani, tentu banyak kekurangan dan kelemahan yang ada, yang harus diperbaiki, dan semata-mata tidaklah dalam situasi yang disengaja atau direncanakan, terstruktur dan masif, melainkan situasi Indonesia yang terus menata diri dalam menyelenggarakan pemilu secara langsung.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

"Ini adalah satu titik dimana kita sama-sama saling memperbaiki dan memperkuat yang ada, bukan ingin mendelegimitasi hasil pemilu," lanjutnya.

Dia menghimbau masyarakat Indonesia untuk menahan diri dari usaha dan upaya provokasi politik, kemudian hati-hati dan perlu satu proteksi, memfilter segala bentuk isu dan kabar yang ada.

"Jangan mudah tersulut dan terpancing, tidak ada hal yang paling utama lagi untuk bangsa ini, melainkan kedamaian, kerukunan di tengah masyarakat," katanya.

Selain itu, Jabidi juga berharap masyarakat untuk tetap mengedepankan budaya santun, ramah, toleran, sebagai bangsa yang mengedepankan musyawarah dalam setiap menyelesaikan masalah

. Dia menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh terpecah belah, hanya karena pemilu.

"Ada hal yang lebih penting lagi dari soal pemilu, yaitu persatuan untuk pembangunan Indonesia," ujarnya.

Dia pun mendukung usaha mendorong sebagaimana usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar agar Jokowi dan Prabowo dapat segera bertemu untuk menyelesaikan masalah kebangsaan ini. "Lebih cepat lebih baik," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya