Kubu Prabowo Punya Rekaman Pembekalan Relawan Jokowi

Tim kuasa hukum kubu Prabowo-Sandiaga
Sumber :
  • VIVA / Ridho Permana

VIVA – Sidang sengketa pemilihan presiden 2019 telah dilangsungkan di Mahkamah Konstitusi. Kubu 02 tinggal menunggu putusan pada 27 Juni mendatang.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Kini, Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi mengungkap fakta baru. Saksi fakta bernama Hairul Anas yang dihadirkan 02 dalam sidang sengketa Pilpres 2019 beberapa waktu lalu ternyata memiliki rekaman suara pada saat mengikuti acara Training of Traines (TOT) Jokowi-Ma'ruf.

"Saya ingin singgung sedikit terkait dengan TOT 01 yang diikuti oleh saudara Hairul Anas saksi kami. Ini ada dua Anas dalam sidang ya. Jadi saya sebutkan Anas insyaf. Anas sebetulnya punya rekaman-rekaman loh itu ada rekaman suara," kata Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi, Teuku Nasrullah dalam diskusi bertajuk 'Nalar Konstitusi Progresif Vs Nalar Kalkulator' di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Selasa 25 Juni 2019.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Kendati demikian, Nasrullah menyebutkan, ia dan Tim Hukum Prabowo-Sandi lainnya enggan memunculkan bukti rekaman yang dimiliki Hairul Anas. Alasan tak ada yang bisa menjamin keselamatan saksinya jika bukti rekaman itu dihadirkan.

"Atas dasar itu, dengan berbagai pertimbangan kami tidak menampilkan hal itu karena kami tidak menjamin keselamatan Anas," ungkapnya.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Nasrullah menambahkan, andai saja dalam persidangan kemarin Majelis Hakim mengabulkan permohonan pihaknya terkait perlindungan saksi, maka bukti rekaman tersebut bukan tidak mungkin akan dihadirkan dalam persidangan.

Sebelumnya, pada sidang sengketa Pilpres yang menghadirkan saksi dari tim Prabowo-Sandi di MK, Rabu, 19 Juni, Hairul Anas mengaku pernah mengikuti pelatihan untuk saksi yang diisi oleh Moeldoko sebagai pemateri. Menurut Anas, dalam pelatihan itu memang tidak mengajarkan untuk curang. 

Namun, menurut Anas, seolah-olah istilah tersebut menegaskan bahwa kecurangan adalah sesuatu yang wajar dalam demokrasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya