Fahri Singgung Hoax Ratna dengan Gagalnya Mahfud Jadi Cawapres

Mantan Ketua MK, Mahfud MD, tidak jadi dipilih menjadi cawapres Jokowi, Kamis, 9 Agustus 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita.

VIVA – Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, mempertanyakan rekayasa penganiayaan Ratna Sarumpaet dibandingkan dengan Mahfud MD yang gagal menjadi cawapres. Hal itu ditanyakan Fahri langsung pada Mahfud melalui akun twitternya, @Fahrihamzah.

Soal Ratna Sarumpaet, yang Baru Bebas dari Penjara karena Kasus Hoax

"Pengen nanya Prof @mohmahfudmd apakah janjinya istana sampai jahit baju putih cawapres itu adalah HOAX? Kalau @DennyJA_WORLD kan memang Konsultan Timses. Kalau istana menyebar HOAX yang dipidana siapa? Presiden, Mensekneg atau Nusron?" kata Fahri dikutip dari akun twitternya Jumat, 5 Oktober 2018.

Ia pun meminta penjelasan hukum Mahfud atas hoax yang menurut Fahri dialami langsung oleh Mahfud. 

Usai Bebas, Ratna Sarumpaet Akan Rilis Buku dan Buat Film

"Prof @mohmahfudmd apa bisa memberikan pencerahan hukum atas HOAX yang bapak alami? (berupa kabar akan jadi cawapres dan menjahit baju seragam) Apakah sama dengan HOAX BUATAN @RatnaSpaet (bahwa dia dianiaya) YA PROF?" kata Fahri.

Ratna Sarumpaet Akui ‘Salah’ Masuk Tim Prabowo

Mahfud pun merespons cuitan akun lain pada Fahri. Ia memilih tak mau melayani Fahri.

"Tak usah dilayani, Hazri. Dulu @Fahrihamzah juga bilang tak ada korupsi e-KTP krn dirinya sdh keliling di ruangan2 DPR tak ada uang korupsi itu. Nyatanya, Pelakunya mengaku dan siap jd justice collaborator. Skrg dia mencampuraduk antara "berita bohong" dan "berita nyata"," kata Mahfud dicuit dari akun twitternya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, membenarkan penangkapan terhadap Ratna dilakukan dengan dasar statusnya sudah ditetapkan menjadi tersangka. 

Ratna ditetapkan sebagai tersangka lantaran membuat berita bohong dirinya dikeroyok hingga babak belur. Padahal, ia baru saja melakukan operasi plastik. Dia mengaku kaget dengan wajahnya yang bengkak. Sehingga membuat kabar bohong yang disebar ke keluarga dan kubu Prabowo Subianto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya