Kades di Bogor Dapat Perintah Ajak Warga Pilih Jokowi

Tatang, kepala desa mengimbau warga untuk memilih Jokowi dalam Pilpres 2019.
Sumber :
  • youtube

VIVA – Media sosisal sepekan ini heboh dengan video seorang Kepala Desa yang mengumpulkan warga untuk mengajak memilih calon presiden Joko Widodo saat pilpres 17 Aprin Mendatang. Banwaslu Kabupaten Bogor mengancam kasus ini akan dipidana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Informasi yang dihimpun, video berdurasi 2 menit 20 detik itu diberi keterangan ini bukti salah satu kades di Bogor Jawa Barat jadi bukan hoax usaha pemerintah Kades Cikopo Bogor sedang memaksa warganya memilih Capres 01. Viralkan agar ditindak oleh panwaslu.

Dari hasil penelusuran dan upaya konfirmasi yang dilakukan VIVA, kades Cikopo, Kecamatan Cisarua, Agus Bekti membantahnya. Menurut dia, Kades yang bersangkutan yang ada dalam video tersebut berada di kecamatan lain.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Bukan saya, saya tidak berani karena kita netral biarkan masyarakat kondusif dengan tidak mengiring pemilihnya. Itu wilayah lain," katanya kepada VIVA, Minggu, 31 Maret 2019.

Informasi lain menyebutkan Kades Cidokom, Kecamatan Rumpin, bernama Tatang. Dalam ajakannya berbahasa Sunda, Tatang menyebutkan Pemerintah Desa sebagai aparatur negara harus mengikuti perintah atasan.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Nya eta urang geus dekeut kana pemilihan presiden jeung calegnya. Nah kunaon neupi ka dikumpulkeun tokoh masyarakat RT RW supaya urang sadayana aya kekompakan. (Ya itu kita sudah dekat ke pemilihan presiden dan caleg ya. Nah, kenapa sampai dikumpulkan tokoh masyarakat RT RW supaya kita semua ada ke kompakan)," katanya.

"Jadi simkuring sebagai aparatur pemerintahannya, moga-moga di Desa Cidokom ieu ulah aya nu kieu kitu. (Jadi simkuring sebagai aparatur pemerintahan ya, mudah-mudahan di Desa Cidokom ini tidak ada yang begini begitu)," katanya.

Disampaikan Tatang, dia sebagai aparat pemerintahan akan patuh dan mengikuti pemerintah dan arahan atasan. Ini juga terkait dengan pilpres 2019. Kata dia, atasannya yang paling tinggi adalah Presiden.

"Jadi simkuring sebagai aparat Pemerintahan nya, jadi kudu nurut kunu di luruh tah. Jadi daek teu daek misalnya di masyarakat nya  resuep teu resuep kudu nurut kanu di luruh, nya eta kudu kana presiden. (Jadi kami pribadi sebagai aparat Pemerintahan ya, jadi harus nurut yang di atas tuh. Jado mau tidak mau misalnya di masyarakat nya,  suka tidak suka harus nurut yang di atas, yaitu harus ke presiden)," katanya.

Karena itu, Tatang meminta tokoh masyarakat, RT dan RW agar mendukung Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinanya lima tahun lagi.

"Jadi saeutikna abdi sebagai kepala desa mohon kepada tokoh masyarakat RT RW nya mohon dukung nomor satu nyaeta bapak Jokowi. Siap tei? (Jadi sedikitnya saya sebagai kepala desa mohon kepada tokoh masyarakat RT RW ya mohon dukungan nomor satu yaitu bapak Jokowi. Siap tidak?" katanya.

"Siap-siap," teriak warga yang menjawab.

Menurutnya, mengikuti arahan pimpinan tentu akan baik bagi masyarakat. Karena bila tidak memilih Jokowi atau tidak menuruti perintahan atasa, tentu akan menimbulkan persoalan baru.

"Alhamdulillah nya. Jadi yeuh nya mun teu nurut jeung kanu di luhur  seneng teu seneng nya kitu abdi mohon pokona kasadayana RT RW kudu bisa ka masyarakat. Nyaeta urang coblos nomor hiji nya eta Presiden  Jokowi, lantaran urang ngalawan jadi efekna lain kitu. (Alhamdulillah ya. Jadi ini ya kalau tidak nurut dengan yang di atas senang tidak senang ya gitu saya mohon pokoknya ke semua RT RW kudi bisa ke masyarakat. Yaitu kita coblos nomor satu yaitu presen Presiden Jokowi, jika kita melawan jadi efeknya lain ini)," ujarnya.

Karena itu, suka atau tidak. Tatang meminta kepada masyarakat, tokoh masyarakat, perangkat RT dan RW, untuk memilih Jokowi. Dia berharap semua jajaran mengikuti arahan dirinya.

"Jadi eta mah seneng teuseneng bapak mah mohon menta bantuan ka sadayana kitu, jadi lamu teu nurut sebagai pemerintah mah kos RT we ka urang nya ai teu nurut mah ka lurah gimana tah.
(Jadi itu mah senang tidak senang bapak mah mohon meminta bantuan ke semuanya ini, jadi kalau tidak nurut sebagai pemerintah seperti RT kepada saya, kalai tidak nurut ke Kepala Desa bagaimana tuh)," katanya lagi.

Hingga berita ini diturunkan, konfirmasi VIVA kepada Kepala Desa Cidokom, Tatang, belum ada jawaban. Tatang belum meberi keterangan meski sudah dihubungi. Kini, Tatang justru meblokir sejumlah nomor telepon wartawan.

Viralnya video Tatang Kepala Desa (Kades) Cidokom mengajak memilih Calon Presiden (Capres) nomor 01 Joko Widodo-Marug Amin saat ini tengah di  ditangani Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) dan Tim Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bogor.

"Benar Cidokom, bukan Kecamatan Cisarua tapi Kecamatan Rumpin, namannya itu Pak Tatang kejadiannya tanggal 22 Maret ditemukan oleh Panitia Pengawas Kecamatan," kata Divisi Penindakan Pelanggaran Pemilu Kabupaten Bogor, Abdul Haris kepada Wartawan Minggu 31 Maret 2019.

Aris menjelaskan, kasus ini masuk dalam katagori temuan Banwaslu sehingga tidak harus menunggu adannya laporan.

"Temuan pun bisa diproses setelah memenuhi ketika syarat terpenuhi formil materil, dugaan pelanggadan diproses, secara unsur formil materil sudah tepenuhi jadi tidak menunggu laporan," katannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya