SMRC Ungkap Faktor yang Bikin Suara Jokowi Melorot di Pilpres

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, mengatakan tak ada jaminan dukungan tren terhadap Jokowi akan terus menerus naik. Sebab terdapat sejumlah faktor fundamental yang akan memberikan pengaruh terhadap dukungan Jokowi.

Pembangunan 1 Kota IKN Vs 40 Kota, Apa Rugi dan untungnya?

"Pemilu masih lama. Enggak bisa duduk manis sebagai tim Jokowi. Banyak faktor yang berpengaruh. Faktor fundamental di antaranya ekonomi, politik, hukum, dan keamanan," kata Djayadi di kantor SMRC, Jakarta, Minggu 7 Oktober 2018.

Menurutnya, faktor fundamental bisa mempengaruhi pertarungan dalam pilpres. Misalnya situasi ekonomi memburuk ditunjukkan dengan inflasi, politik tak stabil, Jokowi membuat blunder politik, ataupun situasi keamanan.

5 Poin Penting Kunjungan Jokowi ke Afrika

Survei SMRC pun mengungkapkan kondisi ekonomi, politik, hukum, dan keamanan saat ini. Kondisi ekonomi nasional dianggap 39,1 persen lebih baik dan 2,7 persen jauh lebih baik. Sementara tidak ada perubahan 29,3 persen, lebih buruk 21 persen, dan jauh lebih buruk 1 persen.

Sementara kondisi politik nasional saat ini 1 persen sangat baik, 34 persen baik, baik 37 persen dianggap sedang, buruk 12 persen, dan 2 persen sangat buruk.

Rocky  Gerung Seorang Republikan

"Penilaian kondisi politik baik pada September 2008 itu 29 persen, sedangkan September 2018 lebih tinggi, 35 persen," kata Djayadi.

Adapun kondisi penegakan hukum dianggap sangat baik 3 persen, baik 49 persen, sedang 28 persen, buruk 14 persen, dan sangat buruk 1 persen.

"Penilaian atas penegakan hukum 'baik' pada September 2008 ada 37 persen, dan pada September 2018 lebih tinggi 51 persen," kata Djayadi.

Lalu kondisi keamanan dianggap sangat baik 4 persen, baik 63 persen, sedang 23 persen, buruk 8 persen, dan sangat buruk 1 persen.

"Penilaian atas kondisi keamanan 'baik' pada September 2008 sebesar 55 persen, pada September 2018 lebih tinggi 66 persen," kata Djayadi.

Menurut Djayadi, penilaian atas faktor fundamental di atas secara umum lebih positif pada masa Jokowi dibandingkan masa Susilo Bambang Yudhoyono. "Bila pemerintah salah dalam mengelola masalah, tren positif dukungan pada Jokowi sekarang ini bisa berbalik arah," kata Djayadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya