- VIVA/Ridho Permana
VIVA – Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA kembali merilis hasil surveinya. Kali ini, berkenaan dengan Dua Bulan Kampanye, Pertarungan Isu, dan Program Capres.
Peneliti LSI, Rully Akbar mengatakan, pihaknya melakukan survei menggunakan metode sampling memakai multistage random sampling dengan jumlah responden awal 1.200 responden. Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner margin of error +/- 2,9 persen. Pengumpulan data dilakukan pada 10 sampai 19 November 2018.
Peneliti LSI, Rully Akbar mengungkap beberapa isu yang untungkan Jokowi dan Prabowo selama masa Kampanye. Sedikitnya, enam isu untungkan Jokowi dan empat isu untungkan Prabowo.
"Kasus hoax Ratna Sarumpaet dan Games of Thrones Jokowi paling banyak memberikan surplus isu positif bagi Jokowi-Ma'ruf. Kasus pembakaran bendera tauhid paling banyak memberikan surplus isu positif terhadap Prabowo-Sandi," ungkapnya di Jakarta, Kamis 6 Desember 2018.
Pertama, hoax Ratna Sarumpaet memberikan dampak positif untuk Jokowi-Ma'ruf sebesar 65 persen, sedangkan Prabowo-Sandi delapan persen.
Kedua, pidato Games of Thrones, Jokowi-Ma’ruf mendapat respons positif 65 persen, Prabowo-Sandi 36 persen. Tampang Boyolali 55 persen positif untuk Jokowi-Ma'ruf, 35 persen untuk Prabowo-Sandi.
Kemudian, kebijakan Jokowi menggratiskan Suramadu, respons positif 58 persen untuk Jokowi-Ma'ruf, 45 persen untuk Prabowo-Sandi. Empat tahun kepemimpinan Jokowi, positif 60 persen untuk Jokowi, 48 persen Prabowo-Sandi. Sandiaga lompat makam, kubu Jokowi mendapat 51 persen, 40 persen Prabowo-Sandi.
Sedangkan isu yang untungkan Prabowo, Rully menuturkan, antara lain pembakaran bendera tauhid, positif 46 persen untuk Jokowi-Ma'ruf, 75 persen Prabowo-Sandi. Isu janji Esemka, positif 45 persen untuk Jokowi-Ma'ruf, 51 persen untuk Prabowo-Sandi.
Selain itu, Politik Sontoloyo, positif 48 persen untuk Jokowi-Ma'ruf, 53 persen Prabowo-Sandi. Politik Genderuwo, positif 51 persen untuk Jokowi-Ma'ruf, 52 persen Prabowo-Sandi. (asp)
