Jawa Tengah Terbaik Nasional Pengawasan Kearsipan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan tentang pengawasan kearsipan terbaik nasional dari lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia di Padang, Sumatera Barat, Rabu, 27 Februari 2019.
Sumber :
  • Pemprov Jateng

VIVA – Pengawasan kearsipan dan perpustakaan Provinsi Jawa Tengah mendapat penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Jawa Tengah menjadi satu-satunya provinsi terbaik di Indonesia dalam pengawasan kearsipan, mengungguli Jawa Barat di urutan kedua dan Daerah Istimewa Yogyakarta di urutan ketiga.

Wisatawan di Kota Semarang Capai 350 Ribu Orang Saat Libur Lebaran, Kota Lama Terbanyak Dikunjungi

Penghargaan itu diberikan oleh ANRI pada Rapat Koordinasi Evaluasi Hasil Pengawasan Kearsipan Tahun 2019 di Padang, Sumatera Barat, Rabu, 27 Februari 2019.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan bahwa penataan arsip di Jawa Tengah sudah berlangsung lama. Bahkan sekarang terus dilakukan digitalisasi alias pengarsipan dengan teknologi digital.

TPP ASN Pemkot Semarang Akan Dipotong 15 Persen per Hari jika Bolos Usai Lebaran

"Barangkali ini jadi perhatian arsip nasional. Kita memang mendorong terus seluruh keputusan apa pun yang ada di Jawa Tengah selalu kita mintakan copy (salinan) sehingga bisa kita dokumentasikan. Memang era saat ini lebih baik yang ringkas, maka kita dorong digitalisasi," katanya, Kamis, 28 Februari 2019.

Karena pentingnya dokumen-dokumen arsip itu, Ganjar bahkan berpandangan aparatnya harus sigap dalam penataan, mengantisipasi jika sewaktu-waktu para ilmuwan membutuhkan. Karena tanpa validitas data, hasil riset bisa kacau, bahkan bisa mengaburkan sejarah.

One Way Arus Balik Tol Kalikangkung, Pemudik Diimbau Kooperatif Ikuti Arahan Petugas

"Suatu ketika akan ada banyak yang riset, banyak orang akan mencari data. Harapannya kita bisa kasih. Misalnya, Indonesia ini banyak bencana, kalau pengelolaan arsipnya buruk, sejarah negara ini akan terputus. Maka kita dorong digitalisasi, termasuk kerja sama dengan banyak perguruan tinggi," katanya.

Setelah penataan arsip dilakukan secara baik oleh jajarannya, ia mengharapkan masyarakat makin melek pada pentingnya dokumen-dokumen dan sadar ke mana ketika harus mengakses arsip tersebut. 

"Sebenarnya gampang mencari data atau menjangkau arsip itu tapi kan tidak populer. Orang sudah telanjur [pesimistis dengan mengatakan], 'Wah, dayanya tidak ada', tapi mereka tidak mau ke arsip kita atau perpustakaan kita, meski arsip kita belum tentu bisa menyediakan semuanya," ujarnya.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Prijo Anggoro, menjelaskan bahwa penghargaan itu diberikan kepada daerah yang berhasil melakukan pengawasan kearsipan. Meliputi kelayakan dan mutu penyelenggaraan kearsipan oleh unit kearsipan, lembaga kearsipan, serta lembaga penyelenggara jasa dan diklat kearsipan sesuai prinsip, standar dan kaidah kearsipan yang ditetapkan dalam Keputusan dan Sertifikat Akreditasi Kearsipan oleh Kepala ANRI. Jawa Tengah menjadi satu-satunya provinsi yang berpredikat sangat baik.

"Tentu ini sangat membanggakan bagi Jawa Tengah karena Jawa Tengah menjadi terbaik nasional. Ini akan lebih memotivasi kami dalam menata arsip karena ternyata arsip ini sangat penting dan menjadi salah satu faktor suksesnya pembangunan," kata Prijo.

Predikat itu, menurutnya, tidak lepas dari inovasi yang dilakukan. Selain fokus pada kearsipan SMA/SMK, pemerintah juga fokus dalam menata arsip-arsip dari instansi terkait, khususnya organisasi perangkat daerah.

"Kami juga memberikan pendampingan dan pembinaan di seluruh kabupaten/kota untuk pengawasan kearsipan ini. Kebutuhan sarana prasarana penunjang serta sumber daya manusia juga kami tingaktkan," ujarnya. (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya