- AP Photo/Martin Mejia
VIVAnews - Jamie Carragher hanya bisa terdiam saat peluit panjang di pertandingan Inggris kontra Aljazair dibunyikan. Jumat 18 Juni 2010 Carra -sapaan Carragher- bersama The Three Lions ditahan imbang 0-0 dan membuat posisi mereka di penyisihan Grup C Piala Dunia makin terancam.
Selepas laga, Carra dan rekan-rekannya diejek oleh para pendukung Inggris yang memenuhi Green Point Stadium, Cape Town. Atas reaksi ini Carra menyatakan tidak keberatan sama sekali.
"Saya sangat mengerti (atas ejekan itu). Saya tak punya masalah dengan pendukung yang menunjukkan rasa kekecewaan di akhir pertandingan," kata Carra dikutip dari Goal selepas melawan Aljazair.
Ejekan itu bermuara dari mandeknya penampilan Inggris dalam dua laga di penyisihan Grup C. Setelah ditahan imbang oleh Amerika Serikat pada 12 Juni silam, kini gantian Aljazair yang membuat Tim Tiga Singa mandul.
Serangan yang dibangun Wayne Rooney, Steven Gerrard, Frank Lampard, bahkan Emile Heskey yang akhirnya digantikan Jermain Defoe tidak membuahkan hasil. Salut untuk Aljazair yang juga bisa mengimbangi permainan Inggris dengan taktik ofensif.
Ini akhirnya merepotkan juga untuk Inggris karena harus mengimbangi sisi pertahanan dan penyerangannya. Namun Aljazair yang di laga perdana tumbang dari Slovenia nampaknya memang mencari hasil imbang.
Terlihat di menit-menit akhir pertandingan tim berjuluk The Desert Foxes ini kerap membuang waktu dengan taktik negatif.Seperti jatuh berguling-guling ketika sedikit bersenggolan. Atau pun berpura-pura berjalan tertatih ketika ditarik keluar oleh pelatih Rabah Saadane.
Sepakbola negatif seperti itu ditanggapi frustasi oleh Inggris. Para staf yang ada di bangku cadangan, termasuk di dalamnya David Beckham, ikut menghujat ketika ada pemain Aljazair yang berguling mendramatisir bentrok fisik.
Sayangnya di akhir pertandingan hujatan Beckham cs tidak berakhir indah. Aljazair sukses memaksakan hasil imbang dan membuat Inggris berada di peringkat tiga klasemen sementara Grup C dengan poin dua.
"Kami selalu bilang tidak ada pertandingan yang mudah dan Piala Dunia merupakan pertaruhan tinggi bagi semua orang. Kami semua berjuang," papar Carra.
Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu
Kehadiran pasangan AMIN saat penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024–2029 dinilai bisa memberi legitimasi hasil Pemilu 2024.
