- VIVA/ Nur Faishal.
VIVA - Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha Djumaryo menegaskan bahwa partainya akan bergerak secara total dalam memenangkan pasangan calon yang didukung di Pemilihan Kepala Daerah Surabaya, Eri Cahyadi-Armudji. Ia meyakini paslon yang diusung PDIP itu akan menang mutlak.
"Tidak ada kata lain selain menang mutlak untuk Bro Eri dan Armudji. Itu target kami di Pilkada Surabaya," kata Giring ditanya soal target kontribusi PSI pada perolehan suara Eri-Armudji di kantor DPD PSI Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 20 November 2020.
Baca juga: Pangdam Jaya Garang ke FPI, Giring Dukung Penuh
Ia mengaku relawan di partainya telah menyiapkan strategi untuk menyokong Eri-Armudji. Sesuai karakter PSI, kalangan pemuda yang akan disasar PSI untuk mendulang suara.
"Kami siap tempur di udara, mengembangkan konten kreatif untuk Bro Eri dan Armudji," kata Giring.
Mantan personel Nidji itu lantas memaparkan alasan kenapa mendukung Eri-Armudji. Menurutnya, Kota Surabaya berkembang begitu maju dan menyejahterakan warganya sejak dipimpin Tri Rismaharini alias Risma. Bahkan, berkat sentuhan Risma ia menyebut Surabaya makin lama lebih bagus dari pada Kota Jakarta.
Dalam membangun Surabaya, lanjut Giring, Risma tak sendiri. Risma membangun apa yang disebut Giring dengan The Winning Team yang di dalamnya terdapat banyak orang hebat, di antaranya Eri Cahyadi. Ke depan, lanjut dia, kebagusan itu jangan sampai bubar dan harus diteruskan.
"Yang dibutuhkan Surabaya adalah melanjutkan kepemimpinan Bu Risma yang sudah luar biasa ini, karena itu menangkan Bro Eri dan Bro Armudji," ujar Giring.
Pilkada Surabaya diikuti dua paslon, yaitu paslon nomor urut satu yang diusung PDIP dan didukung PSI. Lawannya ialah Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
Paslon nomor urut dua itu diusung oleh delapan partai, yakni Nasdem, PKB, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PAN, dan PKS.
Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi
Pelaku yang mengaku sebagai pendeta itu diminta mengobati CH. Bukannya diobati, pelaku malah melecehkan korban di lantai dua panti asuhan di Sukolilo.
