Survei: Bobby Menantu Jokowi Masih Hadapi Tantangan Berat di Medan

Bobby Nasution
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution (Medan)

VIVA - Indo Barometer menyatakan menantu Presiden Jokowi, Muhammad Bobby Afif Nasution yang berpasangan dengan Aulia Rachman masih harus menghadapi tantangan berat di Pemilihan Wali Kota Medan 2020. Tantangan pertama adalah apatisme pemilih di kota Medan.

Jokowi dan Gibran Tak Dianggap Kader Lagi oleh PDIP, Qodari: Kesalahan Fatal

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengingatkan, kota Medan punya sejarah rendahnya partisipasi pemilih, yakni pernah hanya 25,3 persen saja yang memilih pada Pilkada Medan 2015.

"Ini (2015) rekor partisipasi pilkada paling rendah se-Indonesia. Sebelumnya pada putaran pertama Pilkada Kota Medan 2010 partisipasi sekitar 35 persen saja," kata Qodari dalam paparannya secara virtual, Senin, 7 Desember 2020.

Jokowi Teken UU Desa, Kades Bisa Menjabat Maksimal 16 Tahun

Dalam survei terbarunya, Indo Barometer mengungkap banyak responden dari Medan juga yang menjawab rahasia atau belum memutuskan siapa yang akan dipilih sehingga elektabilitas para kandidat masih sulit terkonsolidasikan.

Bobby-Aulia memang masih unggul 32,0 persen dari pesaingnya Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (9,8 persen). Namun, yang menjawab rahasia juga banyak yaitu sebanyak 27,5 persen, belum memutuskan 28,5 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab 2,3 persen.

Jagung Murah karena Produksi Melimpah, Jokowi: Itu Hukum Pasar

Bobby dan Akhyar disebut masih saling berbagi keunggulan walau Bobby relatif lebih. Bobby dinilai unggul dalam tingkat pengenalan, tingkat kesukaan, penilaian kemampuan, alasan memilih, kepuasan pada petahana yang rendah. "Dan kepuasan kepada Jokowi sebagai presiden RI yang cukup baik," ujar Qodari.

Namun, menantu Presiden Joko Widodo tersebut kurang diuntungkan oleh latar belakang politik di Kota Medan, dimana pengusungnya yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bukanlah partai dominan dalam Pemilu Legislatif 2014 dan 2019. Sementara calon gubernur PDIP kalah di Pilkada gubernur 2013 dan 2018. "Calon presiden PDIP juga kalah di Pilpres 2014 dan 2019," kata Qodari.

Survei Indo Barometer ini dilakukan di Medan pada 20-24 November 2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuesioner.

Jumlah responden 400 orang dengan margin of error 4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling.

Baca juga: Tampilan Perdana Bobby Nasution, Menantu Jokowi di Debat Pilkada Medan

Prabowo Sarapan Bareng Jokowi di Istana Negara

Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang PDIP Berkoalisi dengan Prabowo

Partai Gerindra menepis anggapan bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi tembok tebal yang menghalangi jalan PDI Perjuangan (PDIP) berkoalisi dengan Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024