Ada 45 Tersangka Protokol Kesehatan Selama Pilkada Serentak 2020

Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah)
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Kepala Bareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kepolisian bersama pengawas pemilu telah menindak tegas terhadap dugaan pelanggaran protokol kesehatan selama masa kampanye Pilkada Serentak 2020.

Anggota DPR: Surat Edaran Prokes Sudah Perhatikan Perkembangan

Listyo mengatakan, ada ratusan kegiatan yang telah dibubarkan karena berkerumun di tengah pandemi COVID-19. Sedari awal, penyelenggara pemilu sudah menerbitkan aturan mengenai protokol kesehatan untuk penyelenggaraan pilkada.

"Mulai tanggal 26 September sampai 4 Desember 2020, Bawaslu sudah memberikan peringatan tertulis sebanyak 1.986 kasus dan membubarkan kegiatan kampanye 239 kasus karena melanggar protokol kesehatan saat pelaksanaan kegiatan pilkada," kata Listyo di Gedung Bareskrim pada Senin, 21 Desember 2020.

Kabareskrim Polri Wanti-wanti Jangan Ada Narkopolitik: Aliran Dana Narkoba untuk Biayai Politik

Baca juga: Kalah di Pilkada Surabaya, Machfud Gandeng Eks Juru Bicara KPK

Polri juga dari April hingga 21 Desember 2020 telah menangani 34 perkara dugaan pelanggaran protokol kesehatan. Adapun rinciannya ada 14 kasus di Riau, kemudian 6 kasus di Sumatera Utara, dan 5 kasus di Sulawesi Selatan. Selanjutnya, Jawa Tengah ada 3 kasus, Jawa Barat ada 2 kasus, dan DKI Jakarta termasuk Sumatera Barat serta Banten masing-masing ada 1 kasus.

6 Tahun Tak Lapor LHKPN, Kapolri Didesak Nonaktifkan Kabareskrim Komjen Agus

"Sehingga, total ada 45 tersangka yang saat ini kita sidik. Sementara, 7 dalam proses penyelidikan, 5 dalam proses penyidikan, 1 perkara dalam tahap P21 dan 21 perkara sudah tahap 2 dan ada beberapa yang saat ini sudah masuk dalam proses persidangan," ujarnya.

Oleh karena itu, Listyo mengingatkan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk tetap menegakkan aturan terkait protokol kesehatan, baik dalam bentuk operasi yustisi maupun kegiatan penegakan hukum terkait pelanggaran protokol kesehatan saat menjelang Natal dan Tahun Baru 2021.

"Karena, ini menyangkut keselamatan masyarakat," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya