Pilkada Surabaya: Eri Cahyadi Janji Sempurnakan Tiga Kebaikan Risma

Calon wali kota Surabaya nomor urut satu Eri Cahyadi saat meresmikan posko Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) pada Rabu, 30 September 2020.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Tiga hal kebaikan di Kota Surabaya yang menurut calon wali kota Surabaya nomor urut satu, Eri Cahyadi, berhasil diwujudkan oleh Tri Rismaharini alias Risma, yaitu pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kota ramah anak. Semuanya berpijak pada kepentingan wong cilik. Eri berjanji menyempurnakan tiga kebaikan itu sehingga lebih lagi.

Pemilih Milenial Bisa Makan Gratis di Kafe-Resto Surabaya Usai Nyoblos, Ini Syaratnya

Tiga kebaikan itu menjadi program unggulan pasangan Eri-Armudji. Hal itu ia sosialisasikan dalam beberapa kesempatan kampanye, di antaranya saat meresmikan posko Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS) di Jalan Karah 41, Kecamatan Jambangan, Surabaya. Peresmian dihadiri puluhan pendukung pasangan calon dari PDI Perjuangan itu.

“[Program unggulan] pertama adalah pendidikan gratis. Di situ kita juga sampaikan bahwa SMA, SMK, dan pondok yang setara SMA ketika itu masuk kategori keluarga tidak mampu dan masyarakat Surabaya membutuhkan maka kita berikan beasiswa," kata Eri pada Rabu, 30 September 2020.

Geger Kenakan Rompi Biru Identik Prabowo-Gibran, Ini Klarifikasi Walkot Surabaya Eri Cahyadi

Baca: Gibran Tercatat Punya Utang Rp895 Juta, Ternyata untuk Kredit Rumah

Sebelumnya, kata dia, Pemerintah Kota Surabaya menggelontorkan Bopda untuk membantu pendidikan siswa, terutama dari kalangan keluarga kurang mampu, untuk semua jenjang. Namun, karena kewenangan untuk SMA/SMK kini berada di tangan pemerintah provinsi, maka Eri berjanji akan menggantikan itu dengan beasiswa jika nanti ditakdirkan menjadi wali kota Surabaya.

Pelanggaran Netralitas ASN Diprediksi Naik 5 Kali Lipat di Pemilu 2024

Program unggulan kedua ialah pelayanan kesehatan gratis. "Masyarakat Surabaya yang pendapatannya di bawah sepuluh juta, maka secara otomatis kita berikan BPJS sehingga masyarakat Surabaya ketika sakit tidak lagi kepikiran bagaimana pembayarannya," ujar mantan kepala Bappeko Surabaya itu.

Program unggulan ketiga ialah menyempurnakan kota ramah anak dan ramah pendidikan yang telah dimulai oleh kepemimpinan Risma. Eri mengatakan, program ini mewujud di antaranya dengan mengaktifkan balai-balai RW sebagai tempat belajar.

Balai-balai RW kini sudah ada internet gratis. "Nanti kita bentuk di balai-balai RW, kita berikan, ada les seperti guru matematika, bahasa Inggris untuk SD, SMP, dan SMA," ucapnya.

Agar program unggulan itu optimal, posko-posko pemenangan yang kini berdiri akan tetap diaktifkan setelah pilkada. "Posko ini tetap harus berdiri. Ketika nanti saya diijabahi dan diberikan amanat oleh masyarakat menjadi wali kota, maka posko ini tetap harus berdiri menampung dan menerima keluhan masyarakat untuk menjadi kesempurnaan Pemerintah Kota Surabaya dan wali kotanya," kata Eri.

Ketua KBRS Nasiruddin menyebut, jauh sebelum Eri maju di pilkada Surabaya, pihaknya sudah mendeklarasikan dukungan kepada alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu untuk meneruskan kebaikan. Toh begitu, KBRS juga tetap akan memberikan masukan jika Eri ditakdirkan menjadi wali kota.

"Kami secara santun akan memberikan masukan bila Eri Cahyadi menjadi wali kota. Sebab, itu menjadi kewajiban kami dari KBRS," ujarnya.

Di bagian lain, Eri tak hanya mengandalkan dukungan dari warga Surabaya. Ia juga melakoni jalan spiritual agar perjuangannya membangun Kota Surabaya berjalan mulus dan diridai Allah, di antaranya dengan berziarah ke makam para Waliyullah. Seperti yang ia lakukan bersama pasangannya, Armudji, di makam Sunan Ampel Surabaya pada Rabu dini hari.

Tidak hanya berdoa di makam Sunan Ampel, ia juga berdoa di dekat makam mantan Ketua Takmir Masjid Sunan Ampel, KH Ubaidillah bin Muhammad Bin Yusuf At-tijani, atau yang lebih akrab disapa Gus Ubed, yang berada di dekat makam Mbah Bolong. Eri mengatakan, ziarah ke Ampel sudah biasa ia lakukan sebelum maju di pilkada.

Eri mengaku, makam Gus Ubed turut diziarahi karena dia yang selama ini dimintai pertimbangan dalam setiap keputusan yang diambil dalam hidup. "Kalau di Ampel sudah biasa, kegiatan ziarah. Karena di sini keluarga saya, Gus Ubed, Bu Nyai Ziah kan dimakamkan di sini juga. Karena beliau Gus Ub kan nyantri di Ampel, jadi kalau acara di Ampel itu rutin buat aku," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya