Bawaslu Karimun Ingatkan ASN Camat dan Lurah Netral

Ketua Bawaslu Karimun Nur Hidayat
Sumber :

VIVA – Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, menyatakan aparatur sipil negara (ASN) berpotensi tidak netral lantaran ada calon petahana pada Pilkada 2020.

Ketua Bawaslu Karimun Nur Hidayat  mengatakan bahwa potensi itu tidak dapat terjadi jika ASN tetap bekerja secara profesional dan bersikap netral dalam pilkada.

Dayat, demikian sapaannya, mengingatkan kembali kepada ASN untuk bersikap netral dalam pilkada.

Berdasarkan hasil analisis Bawaslu Kabupaten Karimun, camat dan lurah/kepala desa rentan bersikap tidak netral.

Sejauh ini, bawaslu setempat sudah menangani satu kasus ASN tidak netral. Pada saat ini, pihaknya masih menelusuri satu kasus dugaan ASN tidak netral.

"Kami belum bisa membeberkannya karena masih pendalaman," katanya menegaskan, Jumat (23/10)

Wow, Pegawai ASN yang Pindah ke IKN Bakal Dapat Satu Unit Apartemen Layak Huni

Dayat mengungkapkan bahwa pihaknya sudah 71 kali melakukan sosialisasi guna mencegah terjadinya pelanggaran pilkada di jajaran kelurahan/desa.

"Kami mengoptimalkan upaya pencegahan pelanggaran melalui sosialisasi secara masif, efektif, dan efisien," ucapnya.

Bawaslu setempat juga merangkul berbagai kalangan untuk meningkatkan pengawasan.

BACA JUGA: Tak Netral di Pilkada, ASN Depok Dibidik Tim Investigasi

Menteri PAN-RB Siapkan Formasi ASN di IKN Bagi Putra-Putri Asli Kaltim

Adapun target Bawaslu Kabupaten Karimun, kata dia, bukan hanya meningkatkan partisipasi pemilih, melainkan juga keterlibatan masyarakat dalam mengawasi pilkada.

Di Karimun, lanjut dia, warga yang tinggal di Kecamatan Meral, Kundur, Kundur Utara, dan Kecamatan Kundur Barat membentuk kampung pengawasan. Pembentukan ini sebagai bukti tingkat kesadaran masyarakat untuk melahirkan pilkada yang jujur dan adil berjalan maksimal.

"Kami targetkan 12 kecamatan yang ada di Karimun terbentuk kampung pengawasan," ujarnya.

Menurut Dayat, sampai sekarang belum ada temuan dan laporan terkait dengan politik uang dalam pilkada. Dalam hal ini, pihaknya terus-menerus menyosialisasikan tolak politik uang.

"Upaya pencegahan terjadi politik uang terus dilakukan kepada masyarakat maupun peserta pemilu," katanya. (ant)

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor saat berkunjung di SMPN 2 Tanggulangin. (Istimewa)

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir Panggilan KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor tidak memenuhi panggilan KPK pada Jumat, 19 April 2024, sebagai saksi dalam kasus korupsi pemotongan insentif ASN

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024