Sultan Tidore Dukung Pilkada di Maluku Utara Berjalan Demokratis

Sultan Tidore Husain Alting Sjah (antara)
Sumber :

VIVA – Sejumlah Kesultanan di Maluku Utara (Malut) meminta seluruh elemen untuk mendukung pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) delapan kabupaten/kota agar berjalan secara demokratis tanpa ada tekanan dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat.

"Tentunya, saya mengajak seluruh masyarakat Malut, terutama delapan kabupaten/kota agar menciptakan suasana yang kondusif dalam helatan pilkada serentak tahun 2020 dan secara khusus Kesultanan Tidore memposisikan diri menjadi pengayom bagi semua masyarakat dan keputusan politik untuk tidak berpihak pada pasangan calon tertentu," kata Sultan Tidore Husain Alting Sjah di Ternate, Jumat (30/10).

Oleh karena itu, posisi kesultanan hingga kini tetap netral, karena posisi Kesultanan Tidore adalah sebagai pengayom semua masyarakat di wilayah Malut.

Astronot Muslim yang Sudah Mencicipi Luar Angkasa, Ada Sultan Beneran

BACA JUGA: Bawaslu Kirim Rekomendasi ke KPU soal Pilkada Maluku Utara

Selain itu, Sultan meminta kepada seluruh perangkat adat Kesultanan Tidore untuk tidak membawa nama dan simbol kesultanan untuk kepentingan politik pada pilkada serentak 9 Desember mendatang.

Jokowi Beberkan Isi Pertemuan dengan Sri Sultan HB X

Sultan Tidore Husain Sjah minta seluruh pasangan calon baik Wali Kota maupun Bupati yang maju dalam pilkada serentak 9 Desember 2020 di 8 Kabupaten-Kota di Malut untuk tetap mendukung penyelenggara dan aparat keamanan dalam menciptakan pilkada yang aman damai dan nyaman.

"Saya menginginkan agar Pilkada 9 Desember 2020 bisa berjalan secara adil dan netral serta pilih sesuai dengan hati nurani masing-masing tanpa ada tekanan maupun paksaan dari kelompok kepentingan tertentu," kata Sultan Tidore yang juga anggota DPD-RI Perwakilan Provinsi Malut tersebut.

Sehingga, dalam menyalurkan hak politik setiap orang, perangkat adat Kesultanan Tidore dipersilakan memberikan hak politiknya di daerah masing-masing sesuai pilihan hati untuk menentukan pemimpin kepala daerahnya asalkan simbol dan nama besar Kesultanan wajib dijaga pada momentum politik ini.

Sultan juga mengajak kepada seluruh masyarakat dapat menyalurkan hak politiknya di TPS yang disediakan penyelenggara agar pilkada ini bisa melahirkan pemimpin yang baik, pemimpin yang bisa mengayomi serta bisa menjadi pelayan yang baik jangan sampai jadi pemimpin yang menjadi tuan untuk banyak orang. (ant)

Menu Gulai Kambing di Masjid Gedhe Kauman

Tradisi Takjil Gulai Kambing Setiap Malam Jumat di Masjid Kauman Yogyakarta

Tradisi Takjil Gulai Kambing Setiap Malam Jumat di Masjid Kauman Yogyakarta

img_title
VIVA.co.id
22 Maret 2024