Kode Keras AHY di Pilkada Medan: Jangan Sampai Aparat Terlibat Politik

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat di Sumatera Barat
Sumber :
  • Partai Demokrat

VIVA – Dua pekan menjelang pilkada serentak 2020, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi Kota Medan untuk melihat persiapan calon yang didukung partai yang dia pimpin di pilkada Medan, yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.

Demokrat Tak Ingin Tuntut Jatah Menteri Kabinet ke Prabowo Subianto

Meski rival jagoan Demokrat merupakan menantu Presiden Joko Widodo, Muhammad Bobby Afif Nasution, AHY optimistis bahwa Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dapat memenangi pilkada itu.

"Artinya, secara intelektual itu saling melengkapi. Saya senang dengan program-program yang pro-rakyat. Kita ingin Kota Medan ini maju ekonominya, semakin modern. Tapi berkarakter," katanya di hadapan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan sejumlah kader Demokrat di Kota Medan, Senin malam, 23 November 2020.

AHY: Misi Besar Demokrat Kembali ke Pemerintahan Nasional Telah Tercapai

Akhyar dan Salman, katanya, merupakan sosok berpengalaman untuk membangun kota terbesar nomor tiga di Indonesia lebih baik dan dapat menyejahterakan rakyatnya.

"Juga ingin terus membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Kita tahu, semasa pandemi COVID-19 banyak lapangan pekerjaan yang terdampak, banyak anak muda kita menjadi pengangguran; tadinya full time, jadi part time," ujarnya.

Prabowo Kenang Kebersamaan dengan SBY di Akmil, Sempat Digembleng Sarwo Edhie

Kehadirannya untuk turun ke Medan tak lain untuk memberikan dukungan moril kepada Akhyar-Salman. Karena, Demokrat turun tangan secara maksimal untuk memenangkan mantan politikus PDIP itu.

"Sejak didaftarkan ke KPUD berarti paslon sudah menjadi domain parpol provinsi maupun kabupaten/kota. Tapi DPP harus turun tangan, karena kita adalah keluarga besar. Karena salah satu anggota keluarga kita ada yang sedang berjuang, mana mungkin kita tidak turun tangan," katanya.

AHY berharap pilkada Kota Medan dapat digelar secara fair dan adil. Ia menegaskan agar aparat atau penyelenggara pemilu dapat bersikap netral dan tidak terlibat politik praktis.

"Kita harap kepada siapa pun, pemilu atau pilkada digelar secara adil dan fair. Artinya, jangan sampai ada elemen tertentu atau aparat tertentu yang seharusnya bersikap netral dan imbasnya, sesuai amanah konstitusi, kemudian ikut terlibat politik praktis," ujarnya. (art)

Baca: Polri Minta Jangan Bandingkan Pilkada dengan Reuni 212

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya