AHY Temui Khofifah usai Cek Kesiapan Jagoannya di Pilkada Surabaya

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno, di Surabaya pada Kamis pagi, 26 November 2020.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY turun ke Kota Surabaya, Jawa Timur, bertemu jagoan yang diusung partainya di pilkada Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno, pada Kamis pagi, 26 November 2020. Usai acara itu, ia kemudian bertemu Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak di Gedung Negara Grahadi.

Jangan Kaget dengan Spesifikasi Mobil Gagah AHY Seharga Rp1,1 Miliar

AHY mengaku menaruh perhatian khusus pada pilkada Surabaya. Sebab, daerah berjuluk Kota Pahlawan itu barometer, sosial, politik, ekonomi, dan budaya nasional. Itu sebabnya, ia berharap MA (Machfud Arifin) dan pasangannya menang di pilkada kali ini.

"Jadi, Kota Surabaya lima tahun ke depan harus dipimpin orang yang tegas, cakap, humanis, dan merangkul semua kalangan," ujarnya.

AHY Diskusi dan Konsultasi dengan SBY soal Situasi Politik setelah Putusan MK

Bagi Demokrat, kata AHY, kemenangan MA-Mujiaman merupakan satu impian yang ideal. Apalagi, Khofifah dan Emil Dardak duduk di kursi gubernur-wakil gubernur Jatim atas usungan Demokrat. Sementara itu, Surabaya merupakan jantungnya Jatim.

"Itu pasti jauh lebih baik kalau ada kombinasi dan kemudian sinergi, kolaborasi yang baik dan efektif. Antara pemimpin di tingkat provinsi dan kota. Apalagi pemerintahannya di kota yang sama," katanya.

Demokrat Sebut AHY Kader Terbaik, Sinyal Jadi Menteri Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran?

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan, sebetulnya ia menaruh harapan agar Khofifah dan Emil Dardak ikut mengampanyekan MA-Mujiaman. Apalagi, Emil kini menduduki posisi plt ketua Demokrat Jatim.

Namun, ia menyadari bahwa Khofifah dan Emil terikat aturan sebagai kepala daerah. Karena itu AHY tak bisa juga memaksa keduanya.

"Tentu kami tahu etika politik, tentu memahami posisi formal beliau sebagai pemimpin publik, gubernur dan wagub. Ada aturan mainnya apalagi kalau tidak sedang cuti. Ada harapan kerja politik yang bisa dilakukan," tandas AHY. 

Usai bertemu MA-Mujiaman, AHY dan rombongan kemudian bergeser ke Gedung Negara Grahadi Surabaya, bertemu dengan Khofifah dan Emil Dardak. Sembari makan siang, di sana mereka menggelar pertemuan secara tertutup.

“[Pertemuan dengan Khofifah-Emil] ini bagian tidak selalu hubungan dengan pilkada. Saya selalu berkunjung ke daerah-daerah. Saya ingin menyambung silaturahim dengan pemimpin dan tokoh di provinsi tersebut," katanya. (art)

Baca: Kode Keras AHY di Pilkada Medan: Jangan Sampai Aparat Terlibat Politik

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya