Depok Disebut Kota Intoleran, Ini Cara 2 Calon Wali Kota Mengubahnya

- VIVA/Zahrul Darmawan
“Saya tegaskan bahwa tidak benar kalau Kota Depok dibilang bukan warga yang toleransi, tidak benar sama sekali,” katanya.
Idris menjelaskan, salah satu misinya bersama Imam Budi Hartono, yaitu religius mewujudkan sumber daya manusia yang berbudaya berlandaskan kebhinekaan dan ketahanan keluarga.
“Toleransi dan kebhinekaan ini wujudnya di Kota Depok berupa pembinaan forum pembauran bangsa dan memberikan hibah jambore kebangsaan.”
Kemudian, lanjut Idris, pihaknya juga sudah mengajukan rancangan peraturan daerah (Raperda), tentang penyelenggaraan meningkatkan kualitas kehidupan beragama warga Kota Depok dengan tetap menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan.
“Ini (tudingan) mengkotak-kotakkan, sama sekali tidak benar. Ke depan, bersama Imam, kami akan memfasilitasi dalam bentuk hibah dan akan ditingkatkan. Program kerja sama dengan lembaga-lembaga keagamaan,” katanya.
Kemudian, Idris mengatakan bahwa pihaknya telah berjuang untuk kerukunan umat beragama, salah satunya adalah dengan membuat fasilitas publik berupa alun-alun kota.
“Di situ berbagai agama dan berbagai komunitas berkumpul bersama. Anak-anak muda dari berbagai komunitas di Kota Depok berkumpul di alun-alun kota.” (ren)